Belajar Dari Pengalaman

Kamis, 7 April 2011

Baca: Ibrani 12:3-11

Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, . . . Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya. —Ibrani 12:11

Dari semua kenangan masa kecil saya, ada satu hal yang paling saya ingat. Saya tidak ingat lagi apa yang dikatakan guru saya, tetapi masih ingat dengan jelas bahwa saya memintanya untuk ‘tutup mulut.’ Guru itu pun memulangkan saya, jadi saya langsung berdiri dan meninggalkan ruang kelas TK saya, lalu berjalan pulang ke rumah yang hanya setengah blok dari sekolah. Dari trotoar, saya melihat ibu saya sedang mencabuti rumput liar di kebun yang ada di belakang rumah. Sekarang saya perlu mengambil keputusan yang penting—terus berjalan ke rumah dan memberitahu ibu alasan saya pulang lebih awal, atau kembali ke kelas dan menghadap guru saya lagi.

Ketika saya kembali ke kelas, saya langsung dibawa guru itu ke kamar mandi, tempat di mana ia mencuci mulut saya dengan sabun. Hukuman semacam itu mungkin tidak diterapkan lagi di masa sekarang. Namun percayalah, disiplin itu begitu berdampak bagi saya! Sampai hari ini, saya sadar betul dampak apa yang dapat timbul dari perkataan saya.

Allah sungguh-sungguh peduli agar kita sebagai anak-anak-Nya dapat bertumbuh dengan positif. Terkadang Dia perlu memperhadapkan kita pada situasi-situasi yang tidak menyenangkan untuk menarik perhatian kita dan mengarahkan kembali hidup kita agar lebih konsisten dalam menghasilkan “buah kebenaran yang memberikan damai” (Ibr. 12:11).

Janganlah menolak tangan Allah yang sedang memperbaiki hidup Anda. Tanggapilah teguran-Nya dengan ucapan syukur karena Dia begitu mengasihi Anda untuk membentuk Anda menjadi pribadi yang sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya. —JMS

Karena hati Bapa berduka
Setiap kali kita berjalan menyimpang,
Dengan kasih, tangan-Nya menghukum kita
‘Tuk mengembalikan kita ke jalan-Nya. —D. De Haan

Teguran Allah adalah harapan kita untuk memiliki hidup yang lebih baik.

Bagikan Konten Ini
3 replies
  1. sheilla
    sheilla says:

    Gak tahan terhadap pembentukan Allah. Stiap hari menangis, “Tuhan smp kapan ini semua akan berakhir. Aq letih.. Ahh.. entah sampai kapankah semua ini berakhir & ak melihat bahwa usahaku berdoa & bertekun tdk sia2?!”

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *