Siapa Dan Bagaimana

Kamis, 3 Maret 2011

Baca: Markus 8:27-33

“Engkau adalah Mesias!” —Markus 8:29

Ketika membaca Injil, saya melihat diri saya dalam diri para murid Yesus. Seperti saya, mereka sepertinya lambat memahami ajaran yang diberikan. Yesus terus mengatakan hal-hal seperti, “Apakah kalian belum juga mengerti?” dan “Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya?” (baca Mrk. 7:18). Namun akhirnya, Petrus “memahaminya”, setidaknya satu bagian dari ajaran-Nya. Ketika Yesus bertanya, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Lalu jawab Petrus, “Engkau adalah Mesias!” (8:29).

Petrus benar tentang “siapa”-nya—Yesus—tetapi ia masih salah tentang “bagaimana”-nya. Ketika Yesus memprediksikan kematian-Nya, Petrus menegur-Nya. Yesus justru memarahi Petrus, “Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia” (ay.33).

Petrus masih berpikir dengan cara-cara manusiawi tentang pendirian kerajaan-kerajaan. Seorang pemimpin akan menggulingkan pemimpin yang lain dan menegakkan pemerintahan baru. Ia mengharapkan Yesus melakukan hal yang sama. Namun, kerajaan Kristus datang dengan cara yang baru—melalui pelayanan dan pengorbanan hidup-Nya.

Metode yang digunakan Allah di masa kini belum berubah. Ketika suara Setan menggoda kita untuk meraih kekuasaan, suara Yesus memberitahu kita bahwa orang yang lemah lembut akan memiliki bumi (Mat. 5:5). Untuk menjadi warga kerajaan Allah, kita harus mengikuti teladan Yesus, yang mengesampingkan ambisi-ambisi egois, melayani orang lain, dan menyerukan supaya orang-orang bertobat atas dosa-dosa mereka. —JAL

Kita berkata kita mencintai kemanusiaan,
Tetapi bisakah kita benar-benar menyatakan
Kesiapan untuk berkorban
Bagi mereka dalam nama Yesus? –Sper

Orang Kristen adalah duta besar yang berbicara atas nama Raja dari segala raja.

Bagikan Konten Ini
3 replies

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *