Menang Atau Kalah
Selasa, 1 Maret 2011
Baca: 2 Timotius 4:1-8
Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. —2 Timotius 4:7

Selama musim futbol kampus di tahun 2009, Colt McCoy, pemain gelandang University of Texas memulai setiap wawancara pasca pertandingan dengan mengucap syukur kepada Allah untuk kesempatannya bermain. Ketika mengalami cedera di awal pertandingan kejuaraan nasional, McCoy terpaksa menyaksikan dari pinggir lapangan ketika timnya kalah dalam pertandingan tersebut.
Setelah pertandingan, McCoy berkata kepada seorang reporter televisi, “Aku mau memberikan semua yang kumiliki agar kubisa berjuang bersama timku . . . aku selalu memberikan kemuliaan kepada Allah. Aku tak pernah mempertanyakan mengapa hal-hal itu harus terjadi. Allah mengendalikan hidupku, dan aku yakin bahwa apa pun yang terjadi, aku berdiri di atas Batu Karang.”
Rasul Paulus mengalami pertolongan Allah berulang kali, tetapi ia tidak pernah mendesak supaya segala sesuatu berjalan sesuai dengan kehendaknya. Dari penjara di Roma ia menulis kepada Timotius: “Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat” (2 Tim. 4:6) Orang mungkin berkata bahwa Paulus telah gagal mencapai tujuan-tujuannya, dan hidupnya berakhir dengan kekalahan. Namun, ia melihat hidupnya secara berbeda: “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman” (ay.7). Ia menantikan mahkota kebenaran (ay.8).
Ketika kita berjalan bersama Allah, kita dapat memuji Allah karena kesetiaan-Nya—baik kita menang atau kalah. —DCM
Aku selalu bisa mengandalkan Allah, Bapa surgawiku,
Karena Dia tak berubah; Dia selalu sama.
Kemarin, hari ini, selamanya, Dia setia.
Kutahu Dia mengasihiku, terpujilah nama-Nya yang kudus! —Felten
Di setiap perubahan, Dia tetap setia. —Katharina von Schlegel
Apapun yang terjadi dalam hidup kita ALLAH punya rencana yang indah
Hidup bersama-Nya ^^
luar biasa “Ketika kita berjalan bersama Allah, kita dapat memuji Allah karena kesetiaan-Nya—baik kita menang atau kalah.” 😀
Ya, Tuhan ampunilah aku. Jika seringkali aku nggak setia dan taat sama kehendak-Mu..jika seringkali aku nggak bertanggungjawab atas tugas dan panggilanku sebagai orang percaya. Pimpin aku ya, Roh Kudus agar dapat hidup menghasilkan buah untuk kemuliaan nama-Mu.
Amin,Tuhan Yesus memberkati