Jauhkan Dari Amarah
Jumat, 18 Maret 2011
Baca: Mazmur 37:8-11
Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu. —Mazmur 37:8
Saya punya seorang teman yang buku catatannya dicetak dengan gambar dari Sang Pemikir, patung terkenal karya Rodin yang memperlihatkan gaya seorang pria yang sedang serius merenung. Di bawah gambar tersebut terdapat tulisan: “Hidup ini tidak adil.”
Memang, hidup ini tidak adil. Dan teori apapun yang mencoba menyatakan bahwa hidup ini adil adalah suatu kebohongan dan jangan dipercaya.
Walaupun menghadapi kehidupan yang sangat tidak adil, Daud di Mazmur 37 berdoa supaya ia tidak membalas dendam, dan memilih untuk berdiam diri di dalam Tuhan dan menanti-Nya dengan sabar untuk menyatakan keadilan di bumi tepat pada waktunya (ay.7). “Sebab orang-orang yang berbuat jahat akan dilenyapkan, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan akan mewarisi negeri” (ay.9).
Amarah kita cenderung dipenuhi niat untuk membalas dendam dan menghukum. Murka Allah bersih dari kepentingan pribadi dan diwarnai oleh belas kasih. Bahkan murka-Nya dapat berupa kasih-Nya yang tidak kenal lelah mengejar lawan kita agar ia bertobat dan mau percaya. Jika demikian, kita tidak sepatutnya membalas dendam sendiri, “sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan. . . . Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!” (Rm. 12:19,21).
Tekad ini harus dimulai dari dalam hati, tempat yang menjadi sumber masalah hidup kita. Kiranya kita berhenti marah, meninggalkan panas hati, dan menanti Tuhan dengan sabar. —DHR
Tuhan, tolong aku untuk tak membalas
Ketika seseorang ingin memicu perkelahian;
Sebaliknya, beri aku kekuatan dan iman
‘Tuk tunjukkan kasih-Mu dan lakukan apa yang benar. —Sper
Dendam yang ditahan adalah kemenangan di tangan.
Tuhan Tolonglah kuatkan kami untuk bertahan di kemah-Mu,
jauhkanlah dari hati kami segala yang jahat,
agar nama-Mu selalu kami agungkan.
Suruhlah terang-Mu dan Kesetiaan-Mu datang,
supaya aku dituntun dan dibawa ke gunung-Mu yang Kudus
dan ke tempat kediaman-Mu.
Biarlah kami tetap menantikan Engkau
dengan setia dan selalu mengikuti jalanMu.
Mulialah namaMu ya Tuhan,
Engkaulah kiranya yang selalu berkarya dalam hidup kami,
hari ini esok sampai selama lamanya.
~Trims~ Jesus Bless
Tuhan Tolonglah kuatkan kami untuk bertahan di kemah-Mu,
jauhkanlah dari hati kami segala yang jahat,
agar nama-Mu selalu kami agungkan.
Suruhlah terang-Mu dan Kesetiaan-Mu datang,
supaya aku dituntun dan dibawa ke gunung-Mu yang Kudus
dan ke tempat kediaman-Mu.
Biarlah kami tetap menantikan Engkau
dengan setia dan selalu mengikuti jalanMu.
Mulialah namaMu ya Tuhan,
Engkaulah kiranya yang selalu berkarya dalam hidup kami,
hari ini esok sampai selama lamanya.
~Trims~ Jesus Bless~
Marah ada waktunya, tapi sebaiknya biarkan Dia yang marah ^^
terimakasih Tuhan, firman Mu selalu memberikan peneguhan dan kekuatan pada ku
terimakasih… balas dendam itu tidak baik
Tuhan berkaTi kLwarga keciL qu..
Dan jaUh kan Lah segala k’marahan dan k’watiran dlm diri kami,,,