Hati Yang Peduli

Hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. —Filipi 2:3-4

Jason Ray adalah sumber sukacita bagi kampus Universitas North Carolina di Chapel Hill. Dia menjadi Rameses (maskot kampus) selama tiga tahun dengan mengenakan kostum kepala kambing jantan raksasa pada hari berlangsungnya acara olahraga dan pada keesokan harinya ia memakainya di sejumlah rumah sakit untuk anak-anak. Namun, pada bulan Maret 2007, ketika bersama timnya mengikuti suatu turnamen bola basket, Jason tertabrak mobil. Pihak keluarga pun merawat dan menungguinya di rumah sakit, tetapi karena luka-lukanya yang parah, dia pun meninggal pada usia 21 tahun.

Namun, kisahnya tidak berakhir di sini. Dua tahun sebelum kematiannya, Jason sudah mengajukan surat permohonan untuk mendonasikan organ dan jaringan tubuhnya apabila dia meninggal—dan kepeduliannya itu menyelamatkan hidup empat orang dan menolong lusinan orang lainnya. Seorang anak muda di masa hidupnya yang paling produktif, dengan harapan yang membentang luas di masa depan, ternyata peduli pada kesejahteraan orang lain dan mengambil tindakan nyata sesuai kepeduliannya itu. Setiap pribadi yang ditolongnya dan keluarga mereka sangat bersyukur atas anak muda yang memikirkan kepentingan orang lain ini.

Tindakan Jason menggemakan inti dari perkataan Paulus dalam pasal kedua dari surat kepada jemaat di Filipi, ketika dia mengajak orang percaya untuk memerhatikan kepentingan orang lain, melampaui perhatian terhadap diri dan kepentingan mereka sendiri. Hati yang memerhatikan orang lain akan menjadi hati yang sungguh-sungguh baik. —WEC

Kita memuliakan Kristus ketika kita memerhatikan kebutuhan orang lain.

[vimeo id=”21104713″ width=”628″ height=”353″]

Hadiri Youth Bible Teaching di kota Bandung & Jatinangor.
Untuk info lengkap klik image di bawah ini.

Bagikan Konten Ini
2 replies
  1. hana
    hana says:

    dr sini ak tw..bukan masalah sanggup atau tidak, melainkan mw atau tidak-nya kita utk peduli…so inspiring…bener bgt!!!!

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *