Perubahan

Kamis, 17 Februari 2011

Baca: Matius 3:1-12

“Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!” . . . Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan. —Matius 3:2,8

Penelitian kedokteran menunjukkan bahwa sekalipun orang-orang yang telah menjalani operasi bypass jantung diminta untuk mengubah gaya hidup mereka supaya bisa hidup lebih lama, sekitar 90 persen dari mereka tidak melakukannya. Biasanya, 2 tahun setelah operasi pun para pasien tersebut masih belum juga mengubah gaya hidup mereka. Tampaknya kebanyakan dari mereka lebih memilih meninggal daripada berubah.

Sama seperti para dokter ‘berkhotbah’ tentang perlunya perubahan gaya hidup untuk mencegah kematian, Yohanes Pembaptis menyampaikan khotbah tentang pentingnya perubahan rohani. “Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat!” (Mat. 3:2). Ia sedang menyiapkan jalan bagi Pribadi terkemuka dari kerajaan Allah, yaitu Yesus Sang Mesias.

Pertobatan berarti mengubah pikiran dan sikap seseorang terhadap Allah, yang akhirnya mengubah tindakan dan keputusannya. Orang-orang yang bertobat dan menerima pemberian Kristus berupa pengampunan dosa melalui kematian-Nya di atas kayu salib akan terlepas dari kematian rohani (Yoh. 3:16). Langkah pertobatan meliputi pengakuan dosa dengan penyesalan mendalam yang seturut kehendak Allah untuk kemudian sungguh-sungguh meninggalkan dosa. Yohanes Pembaptis memanggil orang-orang untuk berbalik dari cara hidup berdosa ke cara hidup yang menghormati Allah.

Hari ini, Tuhan masih memanggil kita untuk bertobat. Mari kita menanggapinya dengan “buah yang sesuai dengan pertobatan” (Mat. 3:8). —MLW

Pertobatan adalah meninggalkan dosa
Yang sebelumnya kita cintai,
Dan menunjukkan bahwa kita berduka untuk hal itu
Dengan kesediaan untuk tidak melakukannya lagi. —NN.

Pertobatan berarti membenci dosa sedemikian rupa sehingga kita berbalik darinya.

Bagikan Konten Ini
4 replies
  1. conan28
    conan28 says:

    ada satu hal yang kuingat ketika berbicara tentang pertobatan.

    dalam matematika pertobatan yang sejati adalah pertobatan dengan arah 180 derajat bukan 360 derajat. Mengapa demikian?
    Jika kita bertobat sebesar 360 derajat maka kita sama saja kembali ke titik awal kita (ke arah yang sama) sedangkan ketika kita bertobat sebesasr 180 derajat maka arah yang akan kita lihat berlawanan dengan arah awal kita.

    Perumpamaan ini menggambarkan bahwa seharusnya demikianlah gambaran kita meninggalkan dosa kita, berbalik arah dari dosa sebesar 180 derajat menuju kepada Allah yang mengaruniakan keselamatan dengan menjaga kekudusan hidup kita dengan tidak sekali-kali berkompromi kembali dengan dosa.

    🙂

    Tuhan memberkati

  2. ponisah
    ponisah says:

    perTOBATAN menghasilkan PERUBAHAN dalam hidup seseorang. TANPA pERTOBATAN, maka Perubahana Tidak Berlaku…..

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *