Kelicikan Hati
Selasa, 1 Februari 2011
Baca: Yeremia 17:5-11
Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu. —Yeremia 17:9
Kisah nyata tentang niat licik dan usaha penipuan dapat terdengar lebih aneh daripada cerita fiksi. Menurut laporan kantor berita AP, seorang wanita dari Georgia, AS, ditahan setelah berusaha membayar pembelian atas barang-barang seharga lebih dari 1500 dolar dengan selembar uang palsu senilai satu juta dolar. Ketika ditanya, pelaku yang merasa malu ini mengaku bahwa ia telah dijerumuskan dan menyatakan bahwa uang palsu itu diberikan padanya oleh mantan suaminya, seorang pengoleksi uang logam.
Nominal uang kertas satu juta dolar itu membuat kita sangsi apakah ada orang yang benar-benar dapat tertipu dengan menganggapnya sebagai uang asli. Namun, mungkin hal itu dapat menjadi ilustrasi yang tepat mengenai kelicikan hati manusia yang begitu luar biasa seperti yang diperingatkan oleh Nabi Yeremia kepada kita. Ketika ia berkata, ”Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya?” (17:9), ia mengungkapkan rasa takjub yang jauh melampaui pemahaman kita. Di sini, Yeremia tidak mengatakan bahwa sebagian dari kita sulit untuk jujur terhadap diri sendiri; ia menegaskan bahwa setiap orang memiliki masalah yang sama.
Syukurlah karena Allah menyelidiki hati dan mengerti apa yang tidak dapat kita lihat (ay.10). Dia senantiasa membawa kita untuk berkata, “Tuhan, kami memerlukan pertolongan-Mu. Nyatakanlah kepada kami apakah kami telah bersikap jujur terhadap diri kami sendiri dan pada-Mu. Jika kami tidak jujur, tolonglah kami untuk berubah dan bersandar pada-Mu, bukan pada diri sendiri.” —MRD II
O Allahku, jenguklah diriku;
Ujilah hati dan pikiranku.
Aku telah berdosa dan cemar;
Sucikan dan jadikan ‘ku benar. —Orr
(Buku Lagu PERKANTAS, No. 201)
Satu-satunya cara bertahan di dunia yang penuh tipu daya
adalah percaya pada Tuhan yang takkan memperdaya kita.
Selalu bergantung pada Tuhan dalam tiap kondisi ^^
Allah melihat jauh lebih dari yang mampu kita ketahui
Puji Tuhan sungguh penguatan iman,krn sedang mengalami masalah yg sama yaitu penipuan,yg bisa dilakukan hanya memaafkan orang yg telah menipu kita & bersyukur kepada Bapa atas apa yg telah terjadi.Sisanya?biarkan campur tangan Tuhan yg mengurapi & mengembalikan segalanya,lebih daripada apa yg hilang.