Aktivitas Vulkanis

Sabtu, 12 Februari 2011

Baca: Efesus 4:29-32

Si pemarah menimbulkan pertengkaran, dan orang yang lekas gusar, banyak pelanggarannya. —Amsal 29:22

Ia meletus. Ia melelehkan segala sesuatu yang dilaluinya. Bahkan letusannya sedahsyat ledakan nuklir!

Ya, mungkin tidak sedahsyat itu—tetapi amarah dapat terasa sedahsyat letusan gunung berapi ketika ditujukan langsung kepada orang lain di dalam keluarga. Momen amarah itu mungkin segera berlalu dalam sekejap, tetapi ia dapat meninggalkan luka emosi dan perasaan kepahitan yang mendalam.

Yang menyedihkan, justru orang-orang yang paling kita kasihilah yang sering menjadi sasaran dari kata-kata kita yang menyakitkan. Namun, sekalipun kita merasa bahwa kita telah diprovokasi, pilihan ada di tangan kita. Apakah kita akan merespons dengan kemarahan atau dengan kebaikan?

Alkitab meminta kita untuk membuang kepahitan dan kemarahan, dan “ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni [kita]” (Ef. 4:32).

Jika Anda sedang bergumul dengan kemarahan kronis yang melukai orang-orang di sekitar Anda, serahkanlah titik rapuh dari emosi Anda ini kepada kekuatan Kristus (Flp. 4:13). Mintalah Allah supaya mengampuni Anda untuk amarah yang tidak terkendali dan menunjuk-kan cara mengendalikan emosi Anda serta mengajar Anda untuk menghargai orang lain melebihi diri sendiri (Rm. 12:10). Carilah pertolongan dari orang lain untuk belajar bagaimana mengatasi emosi Anda yang meledak-ledak dengan cara-cara yang benar.

Ketika kita sungguh-sungguh berusaha mengasihi sesama dan menyenangkan Allah, kita dapat meraih kemenangan dalam mengatasi letusan emosi. —CHK

Roh Allah, tolong ubah hatiku,
Dan beriku hasrat yang baru;
Ku ingin menjadi pembawa damai,
Tak dikuasai oleh api amarah. —K. De Haan

Kehilangan kesabaran bukanlah cara mengenyahkan amarah.

Bagikan Konten Ini
4 replies
  1. sanhenra
    sanhenra says:

    Saat membaca renungan ini, aku langsung pada peristiwa yang baru2 ini terjadi di Cikuesik dan Temanggung
    Semua terjadi karena amarah yang tak terkendali.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *