Tak Ada Lagi Pergumulan

Selasa, 25 Januari 2011

Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka. —Wahyu 21:4

Fay Weldon pernah mengalami apa yang dianggapnya sebagai pengalaman diambang kematian ketika pada tahun 2006 suatu reaksi alergi menghentikan detak jantungnya. Ia menceritakan pengalamannya itu kepada Elizabeth Grice dari London Daily Telegraph. Weldon mengatakan bahwa suatu “makhluk mengerikan” berusaha menariknya melalui pintu gerbang mutiara, sementara para dokter berusaha menariknya kembali. Kemudian, ia berkata, “Jika seperti itu rasanya mati, aku tak ingin melakukannya lagi.” Kematian itu “lebih dari apa yang biasa kualami. Lebih banyak pergumulan.”

Seringkali proses menjelang kematian adalah suatu pergumulan. Namun, kematian itu sendiri tidak perlu ditakuti oleh orang percaya dalam Kristus—karena kematian akan membawa kita ke surga. Dalam kitab Wahyu, Yohanes memberikan gambaran indah tentang seperti apakah kekekalan bersama Allah (21:1-4). Ia melihat Yerusalem yang baru turun dari surga. Kota Yerusalem adalah tanda jasmani dari umat Allah dan digambarkan sebagai tempat di mana Allah berdiam (Mzm. 76:2). Yerusalem yang baru, di sisi lain, tidak akan dibuat oleh tangan manusia. Ini akan menjadi tempat di mana Allah hidup dengan umat-Nya untuk selamanya, dan akan menjadi tempat yang penuh dengan “tidak akan ada lagi”—tidak akan ada lagi perkabungan, ratap tangis, dan dukacita.

Kita tidak banyak mengetahui tentang kekekalan, tetapi kita tahu bahwa bagi orang Kristen, apa pun pergumulan emosi dan jasmani yang kita alami sekarang ini, semuanya itu kelak akan berlalu. Hidup bersama Allah akan jauh lebih baik. —MLW

Pikirkan suatu tempat tanpa ratap tangis,
Pikirkan suatu tempat tanpa rasa takut,
Pikirkan tiada kematian dan tiada dukacita,
Pikirkan suatu tempat tanpa air mata. —NN.

Kenikmatan surgawi akan jauh melebihi semua penderitaan duniawi.

Bagikan Konten Ini