Mengemudi Dalam Gelap
Senin, 17 Januari 2011
Baca: Mazmur 119:105-112
Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. —Mazmur 119:105

Saya selalu berpikir bahwa saya akan dapat melalui segala sesuatu bila saja Tuhan memberitahu saya bagaimana hasil akhirnya. Saya percaya bahwa “segala sesuatu bekerja untuk mendatangkan kebaikan” pada akhirnya (Rm. 8:28), tetapi saya akan melakukan dengan lebih baik di masa-masa kegelapan, jika saya tahu pasti seperti apa “kebaikan” yang akan saya terima.
Namun, Allah biasanya tidak menunjukkan ke mana Dia sedang membawa kita. Allah hanya meminta kita untuk percaya kepada-Nya. Ini sama seperti mengemudikan mobil di malam hari. Lampu sorot mobilnya tidak pernah bersinar sejauh tujuan kita. Lampu itu hanya menerangi jarak sekitar 50 m di depan kita. Akan tetapi, hal itu tidak menghalangi kita untuk terus maju. Kita mempercayai lampu sorot kita. Yang benar-benar diperlukan hanyalah cahaya yang cukup terang untuk membuat kita terus maju.
Firman Allah itu seperti lampu sorot pada masa-masa kegelapan. Isinya janji-janji yang kita butuhkan untuk menjaga supaya kita tidak terperosok dalam lubang kepahitan dan keputusasaan. Firman-Nya menjanjikan bahwa Dia sekali-kali tidak akan membiarkan dan meninggalkan kita (Ibr. 13:5). Firman-Nya meyakinkan kita bahwa Dia mengetahui semua rancangan-Nya bagi kita, rancangan pemulihan dan bukan kecelakaan, untuk memberi kita “hari depan yang penuh harapan” (Yer. 29:11). Dia memberitahu kita bahwa pencobaan yang kita alami adalah demi kebaikan kita, bukan kepahitan (Yak. 1:2-4).
Jadi, ketika Anda merasa sedang mengemudi dalam gelap, ingatlah untuk mempercayai lampu sorot Anda—firman Allah akan menerangi jalan Anda. —JMS
Firman Allah memberikan terang
Yang kita perlukan untuk melihat jalan;
Menunjukkan apa yang kita perlu tahu
Supaya kita tak tersesat. —Sper
Kita takkan tersandung dalam gelap, jika kita berjalan di dalam terang firman Allah.
Patokan utama kita dalam hidup adalah firman Allah ^^
Percayalah Tuhan selalu memimpin kita
Tuhan bekerja dalam cara yang misterius, hal itu saya alami sendiri.
Sudah sekitar hampir dua bulan terakhir saya menjauh dari Tuhan, jarang sekali membaca dan merenungkan Firman Tuhan.
Hingga di tanggal 17 Januari kemarin, pacar saya memutuskan hubungan kami. You can call me a hypocrite, since I came to God only when I was down. But, when I sit down and read this passage, I realize that God loves me.
Kata-kata yang menguatkan di tengah kekalutan itu adalah “Allah biasanya tidak menunjukkan ke mana Dia sedang membawa kita. Allah hanya meminta kita untuk percaya kepada-Nya.”
Hari itu saya berdoa kepada Tuhan, bahwa saya percaya kepada-Nya, bahwa Tuhan akan membawa hidup saya ke tempat yang baik. Apapun yang terjadi sepanjang perjalanannya, saya percayakan semuanya kepada Tuhan.