Tuhan Beserta Kita—Imanuel

Oleh: Kang Iyoes

Dalam setiap fase kehidupan manusia, kita pasti menghadapi tantangan. Allah memakai beragam pengalaman tersebut untuk membentuk karakter kita dan prosesnya bisa jadi cukup menyakitkan dan tidak menyenangkan. Tak jarang proses tersebut membuat kita putus asa, sehingga kadang kala kita merasa bahwa Tuhan telah meninggalkan kita.

Raja Daud adalah manusia biasa seperti kita. Dia pun melalui berbagai pengalaman dalam hidupnya. Banyak dari pengalamannya yang sulit tersebut membuatnya lemah dan putus asa, namun ia tidak menyerah pada perasaan itu. Mazmur 23 adalah kesaksian Daud mengenai kesetiaan Tuhan yang menolongnya melalui jalan hidup yang naik-turun.

“TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau,
Ia membimbing aku ke air yang tenang, Ia menyegarkan jiwaku,
Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya,
sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya,
sebab Engkau besertaku;
gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.

Engkau menyediakan hidangan bagiku, dihadapan lawanku;
Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.
Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku;
dan aku akan berdiam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.”

Daud memuji Allah yang telah menjadi Gembala Agungnya, Penuntun, Pemelihara dan Pelindungnya yang setia.

Pada hari Natal pertama, Sang Gembala Agung mengambil rupa manusia dan tinggal bersama kita. Kita melihat ini di Yesaya 7:14 dimana nabi Yesaya menubuatkan tentang kelahiran Yesus. Dia mengatakan bahwa seorang anak akan lahir dan Ia akan dinamai Imanuel, yang berarti Allah beserta kita. Allah yang tak terlihat dan transenden kini menjadi Allah yang dekat dan imanen.

Karena itulah, ketika menghadapi tantangan dan rintangan dalam hidup yang membuat kita gelisah, kita dapat memandang pada Yesus dan cara Ia menjalani hidup-Nya selama di dunia, yakni bagaimana Ia menuntun, memelihara dan melindungi umat-Nya.

Yesus berkata, “Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya . . . Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku”(Yoh. 10:11,14).

Apakah kamu mengenal Sang Gembala yang Baik itu? Sudahkah kamu mengundang-Nya menjadi Gembala atas hidupmu? Kamu bisa melakukannya dengan berdoa seperti di bawah ini:

”Tuhan Yesus, aku percaya Engkau lahir di bumi untuk aku dan Engkau mati di kayu salib untuk menebus dosaku, karena itu aku mengundang Engkau menjadi Tuhan dan Juru selamat pribadiku. Berkuasalah atas hidupku dan sertailah setiap langkahku. Dalam nama Yesus, aku berdoa, Amin.”

Bagikan Konten Ini
1 reply

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *