Inspirasi Natal: Para Gembala

Hari 1

Baca: Lukas 2:8-14

Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan. —Lukas 2:12

Malaikat melintasi Yerusalem, pusat kegiatan keagamaan di Israel. Ia tidak pergi ke Herodium, vila Herodes yang ada di dekat Betlehem. Ia justru menampakkan diri kepada sekelompok gembala yang sedang menjaga kawanan ternak mereka (Luk. 2:8-9).

Saat itu, tak ada yang mengira jika Allah memerhatikan para gembala, atau sebaliknya, para gembala memerhatikan Allah. Para gembala terkenal sebagai orang yang tidak religius. Oleh para rabi, mereka disejajarkan dengan pelacur dan “kaum pendosa” lainnya. Mereka adalah sampah masyarakat yang dikucilkan kaum rohaniwan dan golongan masyarakat yang terhormat. Para gembala berpikir bahwa Allah tak akan menerima mereka, sehingga mereka pun takut kepada-Nya.

Namun, Allah berbicara kepada mereka. Saya merasa bahwa Allah mengetahui, jika para gembala itu sebenarnya diam-diam merindukan Allah, seperti halnya kebanyakan orang yang tampaknya tidak peduli terhadap hal-hal rohani.

Kita semua punya kerinduan akan sesuatu yang lebih baik. Sekeras apa pun usaha kita untuk kelihatan mampu mencukupi kebutuhan kita sendiri, lambat laun kita akan kekurangan sesuatu yang esensial—kasih, uang, waktu, atau kehidupan. Perasaan terasing, kesepian, dan ketakutan akan kematian menyadarkan kita bahwa kita membutuhkan Juruselamat. Namun, di mana kita dapat menemukan-Nya?

Firman yang disampaikan malaikat kepada para gembala begitu sederhana dan tanpa basa-basi: “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud” (Luk. 2:11). Anda pun dapat menemukan Dia. —DHR

Mari ke Betlehem dan lihatlah,
Dia yang kelahiran-Nya dinyanyikan para malaikat;
Mari, dengan lutut bertelut menyembah-Nya,
Kristuslah Tuhan, Raja yang baru lahir. —NN.

Untuk menemukan kebahagiaan sejati saat Natal, pandanglah Yesus.