Sekolah Iman Lanjutan
Jumat, 26 November 2010
Baca: Mazmur 27
Tuhan adalah benteng hidupku. —Mazmur 27:1
Kita cenderung memilah-milah kehidupan kita. Kita mengisi hari–hari kita dengan banyak aktivitas seperti bekerja, melakukan pekerjaan rumah tangga, merawat anak-anak. Kemudian kita berusaha keras menyisihkan waktu untuk aktivitas-aktivitas ”rohani” seperti bergereja, bersekutu dalam kelompok kecil, dan perenungan pribadi.
Saya tidak melihat adanya pemisahan seperti itu di dalam kitab Mazmur. Daud dan penyair lainnya berhasil menjadikan Allah sebagai pusat hidup mereka, sehingga segala sesuatunya menjadi berhubungan dengan Allah. Bagi mereka, penyembahan adalah aktivitas paling utama dalam hidup, bukan sesuatu yang terasa wajib dilakukan terlebih dulu agar setelahnya bisa lanjut mengerjakan aktivitas-aktivitas lainnya. Proses untuk memperkenankan Allah terlibat di dalam setiap detail kehidupan merupakan satu hal penting yang kita butuhkan.
Bagi saya, kitab Mazmur telah menjadi satu tahapan dalam proses untuk menyadari tempat Allah yang seharusnya sebagai pusat hidup saya. Pemazmur begitu menginginkan, merindukan, dan haus akan Allah, dan ini begitu jauh dari kerinduan hati saya. Mereka sangat merindukan Allah untuk memuaskan mereka, sama seperti rusa yang merindukan sungai yang berair (Mzm. 42:2-3). Mereka terbangun di malam hari setelah bermimpi tentang “kemurahan Tuhan” (Mzm. 27:4). Mereka lebih menyukai satu hari di pelataran Allah daripada seribu hari di tempat lain (Mzm. 84:11).
Para penyair ini mengikuti ”sekolah iman lanjutan”. Kiranya ketika kita membaca kitab Mazmur, sejumlah pengalaman iman mereka akan kita rasakan juga. —PDY
Satu kehidupan ‘tuk hidup bagi Kristus, Tuhanku,
Satu kehidupan ‘tuk melakukan bagianku,
Satu kehidupan ‘tuk memberikan segala punyaku
Dengan segenap hatiku. —Brandt
Untuk memiliki hati bagi Allah, berikan hati Anda sepenuhnya kepada Allah.
Jadikan Allah sebagai pusat dlm hidup kita
Jangan sisakan waktu buat Tuhan di tengah-tengah kesibukan kita.. tetapi sediakan waktu yang khusus buat Dia.
ngan sisakan waktu buat Tuhan di tengah-tengah kesibukan kita.. tetapi sediakan waktu yang khusus buat Dia .
jangan cuma ketika masalah datang mendera kita baru menghadap Tuhan, jadikan diri kita selalu bergantung pada Tuhan setiap waktu, terutama ketika kita sedang merasakan berkat sukacita ^______^
Tuhan pasti lebih senang mendengar kabar baik dari kita, ngak cuma kabar kesusahan doank, hehehehe……
apa yang TUHAN kerjakan dalam hidup setiap kita adalah suatu hadiah terindah yang suatu saat nanti kita akan katakan “WOW……..MAKASIH TUHAN BUAT SEMUA YANG SUDAH KAU BERIKAN” jadi kalau TUHAN luangkan waktunya untuk kita kenapa kita nggak??????????????? walaupun mungkin bwt aq itu terkadang gk 100% luangin wktunya………SELAMAT MENCOBA GUSTI ALWAYS BERKATI SEMUANYA^~
apa yang TUHAN kerjakan dalam hidup setiap kita adalah suatu hadiah terindah yang suatu saat nanti kita akan katakan “WOW……..MAKASIH TUHAN BUAT SEMUA YANG SUDAH KAU BERIKAN” jadi kalau TUHAN luangkan waktunya untuk kita kenapa kita nggak??????????????? walaupun mungkin bwt aq itu terkadang gk 100% luangin wktunya………SELAMAT MENCOBA GUSTI ALWAYS BERKATI SEMUANYA^~ TEMANGGUNG, JATENG, INDONESIA
intropeksi diri ahh. ako udah mule terlalu sibuk. God must be the first. 🙂
wah … temen2 komennya sangat menginspirasi ,,, thx ya ,,, yuk sama2 maju ,,,
Keep in contact with Heavenly Father,
Jesus is the Center of Life..
actually life is not about us and our activities but it’s all about JESUS >,<