Salah Penerapan

Sabtu, 20 November 2010

Baca: Roma 6:1-14

Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. —Roma 6:11

Setelah seorang anak berusia 4 tahun membuat masalah di kelas bermainnya, ibunya bertanya tentang kesalahan apa yang telah dilakukannya. Anak itu menjelaskan, “Aku tadi marah dengan temanku. Tapi Ibu bilang, aku tak boleh memukul orang, jadi aku minta temanku memukulnya untukku!”

Dari mana anak sekecil ini mempelajari hal itu? Alkitab mengatakan kepada kita bahwa  tidak ada yang perlu mengajari anak itu untuk bertingkah demikian—sikap itu dimilikinya sedari lahir! Ini merupakan bagian dari natur manusia yang telah jatuh dalam dosa, yang dimiliki oleh semua manusia sejak mereka dilahirkan.

Namun, orang Kristen tidak perlu bertingkah laku sesuai dengan naturnya yang sudah berdosa. Paulus mengingatkan kita bahwa “Manusia lama kita telah turut disalibkan [bersama Kristus] . . . agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa” (Rm. 6:6). Kita adalah “ciptaan baru” (2 Kor. 5:17), kita telah dibebaskan dan kini menjadi “hamba Allah” (Rm. 6:22).

Namun, sebagai orang Kristen, kita masih bergumul untuk melawan keinginan daging dan kemauan diri berbuat dosa (Rm. 7:18-19). Namun, karena kita “hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus,” kita dapat memberikan tanggapan dengan cara yang memuliakan Allah (Rm. 6:11).

Daripada menjadi seperti si anak kecil yang berusaha membalas dendam, kita dapat menaati perintah dari Roma 6:13, “Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah . . . untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.” —CPH

Ya Tuhan, tolong kami, ‘tuk memperhatikan firman-Mu,
Menaati setiap perintah-Mu;
Dan beri kami kekuatan ‘tuk memadamkan hasrat hati
Yang mau melakukan segalanya dengan cara kami sendiri.
—Sper

Kita mendapat kemenangan saat melepas kesukaan akan dosa
dan menggantinya dengan kuasa Kristus.

Bagikan Konten Ini
3 replies

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *