Bukan Bahan Tertawaan

Minggu, 14 November 2010

Baca: Filipi 1:12-20

Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya. —2 Timotius 3:12

Ketika saya dan istri berjalan-jalan di sebuah pusat perbelanjaan, kami mengunjungi sebuah gerai kaos. Ketika melihat-lihat kaos dengan tulisan-tulisan lucu, saya memperhatikan satu kaos dengan tulisan yang bernada menyinggung. Tertulis, “Terlalu Banyak Orang Kristen, Terlalu Sedikit Singa.” Tulisan di kaos ini, yang mengacu pada praktek di abad pertama dimana orang Kristen diumpankan sebagai mangsa singa di Koloseum Roma, sama sekali tidak lucu.

Penganiayaan bukanlah bahan tertawaan. Tidak lama sebelum orang-orang Kristen yang berani menghadapi kematian dalam olahraga kejam bangsa Romawi itu, Paulus menulis, “Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya” (2 Tim. 3:12). Penganiayaan merupakan hal yang tidak terelakkan dan ini seharusnya mendapatkan perhatian serius bagi semua orang percaya. Pada kenyataannya, sekarang ini pun banyak saudara-saudari kita dalam Kristus di berbagai penjuru dunia sedang mengalami penderitaan demi nama Yesus.

Apa yang dapat kita lakukan tentang hal ini? Pertama, kita dapat berdoa supaya Allah menghibur mereka di tengah penderitaan yang mereka alami. Kedua, kita dapat menolong keluarga mereka yang tidak mendapatkan dukungan, misalnya ketika anggota keluarga yang mereka kasihi sedang dipenjara. Ketiga, sekarang kita dapat berdoa untuk meminta keberanian, sekiranya kita menghadapi penganiayaan. Ketika Rasul Paulus dipenjara karena imannya, keberaniannya mengobarkan orang lain untuk semakin berani bersaksi (Flp. 1:14).

Apakah Anda ingin menguatkan gereja yang teraniaya? Berdoalah, lalu kabarkan Injil yang deminya orang percaya menderita. —WEC

Gereja Kristus tak bisa dihancurkan,
Meskipun banyak musuh telah mencobanya;
Di mana pun penganiayaan melanda,
Gereja semakin berkembang dan berlipat ganda.
—Sper

Kita mendapatkan keberanian untuk berdiri tegar ketika kita berlutut di hadapan Tuhan.

Bagikan Konten Ini
3 replies

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *