Berharga

Sabtu, 13 November 2010

Baca: Mazmur 139:1-16

Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi. —Mazmur 139:15

Pada sebuah acara komedi situasi kuno di TV, ditampilkan sebuah toko yang para pelanggannya sering berbelanja ke sana setiap hari. Konsep yang diterapkan adalah toko ini menjadi tempat yang menyenangkan di mana ”setiap orang tahu nama Anda.”

Kita semua ingin diterima dan dapat menyesuaikan diri dalam berbagai situasi. Namun, sejumlah orang hidup dalam lingkungan masyarakat yang terpinggirkan di mana mereka sulit merasakan bahwa mereka itu berharga atau berarti, atau bahwa mereka memiliki arti di mata orang lain. Terkadang anak-anak mengalami hal ini: Merasa terlalu tinggi, ketika anak-anak lain belum bertumbuh setinggi mereka. Merasa terlalu gemuk, ketika anak-anak lain lebih kurus. Merasa terlalu pintar, ketika teman-teman mereka berjuang keras untuk dapat menangkap pelajaran. Atau “merasa tidak terlalu pandai” dibandingkan anak-anak lainnya. Seorang anak yang tampil beda seringkali menerima olokan atau ejekan. Namun, orang dewasa yang tampil beda dari lingkungannya mungkin tidak dipedulikan sama sekali—dianggap tidak begitu berharga, sehingga ia merasa dirinya tidak dianggap sama sekali.

Namun, kita sangat berharga di mata Allah! Kita begitu berarti sehingga Dia mengirimkan Anak-Nya untuk menebus dosa-dosa kita dan mengizinkan kita untuk menjalin persekutuan dengan-Nya. Kita diciptakan menurut gambar Allah (Kej. 1:27), dan Dia telah membentuk  kita dan telah terlibat dalam setiap detail hidup kita, bahkan sebelum kita dilahirkan (Mzm. 139:1-16). Entah kita selalu merasa berharga atau tidak, kita sangat dikasihi oleh Bapa kita. —CHK

Dari semua ciptaan-Nya yang luar biasa,
Tak satupun yang menandingi betapa berharganya manusia,
Segambar dengan Allah, kita diciptakan
‘Tuk menggenapi rencana agung-Nya. —D. De Haan

Allah yang menciptakan dunia ini adalah Allah yang mengasihi Anda.

Bagikan Konten Ini
7 replies
  1. lala
    lala says:

    “Aku berharga di mata Mu dan Engkau yang mengasihi ku.” sebuah kalimat penguat di saat kita merasa org2 tdk menganggap kita.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *