Bangga Sebagai Warga Negara
Jumat, 19 November 2010
Baca: 1 Petrus 2:9-17
Tetapi kamulah bangsa yang terpilih . . . bangsa yang kudus . . . memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan. —1 Petrus 2:9

Saya dan Martie, istri saya, merasa makin mencintai Inggris, baik sejarah, budaya, maupun orang-orangnya. Salah satu aktivitas favorit kami saat berkunjung ke Inggris adalah menghadiri konser yang diadakan di tempat terbuka, di lapangan rumput yang landai dari suatu kawasan bersejarah. Acara “Konser Malam Terakhir” merupakan yang terbaik, dimeriahkan dengan kembang api dan ratusan orang melambai-lambaikan bendera Inggris mini disertai lagu-lagu patriotik.
Kami senang melibatkan diri dalam perayaan ini—hingga pada suatu musim panas saat anak-anak ikut bersama kami. Ketika kami mulai melambaikan bendera bersama dengan ratusan orang Inggris yang begitu bersemangat, anak-anak kami terlihat kaget. Saya dapat mendengar teriakan mereka di antara musik yang hingar-bingar, “Apa yang kalian lakukan?! Kalian ini orang Amerika!”
Allah pastilah sering merasakan hal yang sama ketika kita melebur dan hidup seperti ‘orang-orang dunia’ di sekitar kita. Saya hampir dapat mendengar Allah berkata, “Mengapa kau menjalani hidup seperti itu?! Kau adalah bangsa kepunyaan-Ku!”
Petrus mengingatkan bahwa kita berbeda dengan orang-orang dunia—kita adalah “bangsa yang kudus” (1 Ptr. 2:9). Menjadi kudus berarti kita ini unik, dikhususkan bagi Yesus, menjadi serupa dengan-Nya, dan mencerminkan cara hidup-Nya yang melawan arus budaya yang ada. Artinya, kita dapat mengampuni ketika mengalami hinaan yang menyakitkan; berbelas kasih, murah hati, jujur, dan setia pada janji-janji yang kita ucapkan. Artinya, kita menjadi serupa dengan-Nya.
Jadi, mari kita melambai-lambaikan bendera kekudusan sebagai warga negara dari “bangsa kepunyaan Yesus”. —JMS
Oh, anak-anak Allah, jagalah hidupmu
Dari segala yang mengotori hatimu;
Abaikan segala yang mencemari pikiranmu—
Bapamu ingin kau dikhususkan. —Fasick
Kesetiaan kita kepada Yesus harus dapat terlihat dan terdengar dalam hidup kita.
apa pun yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
kolose 3:23
Hanya pada Yesus saja 🙂
Kita harus selalu ingat bahwa kita adalah kepunyaan Tuhan, maka hiduplah menurut kehendak-Nya ^^
Allah memilih kita untuk menjadi berbeda dari Dunia tapi sayangnya oh sayangnya kita sangat gampang tertarik pada Dunia ini. kita lebih sering kompromi dari pada mengatakan kebenaran.., lebih sering mengkompromikan kekudusan, membangun image diri sendiri dari pada rindu untuk mendekat pada Allah.
menjadi umat Allah bukan lah hal yang mudah tetapi juga bukanlah hal yang tidak mungkin. Hanya karena Anugrah dan persekutuan dengan Tuhanlah maka dalam perjuangan hidup kita di dunia ini kita bisa terus kokoh.
saat teduh pagi ini membuat saya makin sadar bahwa bagaimanapun “menggunakan software bajakan” itu adalah satu sikap yang salah.
setiap muncul “tunduklah pada pemerintah” hal ini terus membuat saya yakin bahwa saya sedang salah dalam bersikap.
hari ini memutuskan untuk membeli satu OS opensource.