Sepertinya Beracun

Senin, 25 Oktober 2010

Baca: Kisah Para Rasul 8:9-23

Sebab hatimu tidak lurus di hadapan Allah. Jadi bertobatlah dari kejahatanmu ini dan berdoalah kepada Tuhan. Kisah Para Rasul 8:21-22

Halaman rumah kami merupakan tempat yang menyenangkan bagi poison ivy, sejenis tanaman menjalar yang beracun. Saya mengetahuinya dengan cara yang tidak menyenangkan. Meskipun telah berhati-hati, saya menyentuh tanaman tersebut dan itu menyebabkan ruam-ruam gatal pada kulit.

Poison ivy kelihatan seperti tanaman yang tidak berbahaya, dan ia menempel pada sejumlah tanaman lain yang indah bentuknya. Seorang tukang kebun tidak dapat memahami mengapa tanaman beracun ini selalu tumbuh setiap kali ia membersihkan tanaman mawarnya. Lalu, ia menemukan bahwa carang tanaman poison ivy ternyata mengambil keuntungan dari perawatan penuh kasih yang diberikan terhadap rumpun mawarnya.

Ada orang-orang yang tampak seperti tanaman beracun. Mereka kelihatan tidak berbahaya, dan bergaul dengan banyak orang yang, seperti mawar, harum dan indah.

Simon, si tukang sihir, cocok dengan gambaran ini. Ia mengikuti Filipus dan dibaptis, tetapi kemudian ia hendak membeli kuasa penumpangan tangan atas orang-orang supaya mereka bisa menerima Roh Kudus. Petrus pun mengecam keras permintaan Simon dan mendesaknya untuk bertobat (Kis. 8:22).

Terkadang orang-orang menggunakan lingkungan yang menyenang-kan dari suatu gereja yang sehat sebagai jaringan untuk memajukan maksud pribadi yang egois. Seperti poison ivy di antara mawar, mereka menyebabkan banyak penderitaan. Seperti Simon, orang-orang yang melakukan ini perlu bertobat, dan kita seharusnya menghindari orang-orang seperti ini, yang tampak bagus penampilan rohaninya, tetapi menghasilkan “buah” beracun. —JAL

Sebuah Doa: Tolong aku, Tuhan, untuk peka dan tak membiarkan orang lain menuntunku pada kehancuran dengan kepalsuan mereka. Kiranya buah kehidupanku membawa teladan sebagai pengikut Kristus. Amin.

Kehidupan yang palsu memungkiri iman sejati.

Bagikan Konten Ini
3 replies
  1. Dekhapur
    Dekhapur says:

    Selidikilah hatiku hari demi hari ya, Tuhan.
    Agar kehidupanku tidak seperti tanaman poison ivy.
    Amin.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *