Kesan Pertama

Sabtu, 23 Oktober 2010

Baca: Yohanes 7:14-24

Janganlah menghakimi menurut apa yang nampak, tetapi hakimilah dengan adil. —Yohanes 7:24

Beberapa waktu lalu, Santapan Rohani menerbitkan artikel yang saya tulis tentang seorang wanita muda yang mengena-kan kaos bertuliskan Love Is for Losers (Cinta adalah untuk para pecundang). Dalam artikel itu, saya mengomentari betapa menyedihkan slogan itu, dan saya menulis tentang rasa sakit hati yang diwakili oleh slogan tersebut.

Yang mengejutkan saya, salah seorang pembaca memberikan pandangan yang sama sekali berbeda terhadap slogan itu. Ia mengirimkan tulisan yang menjelaskan pada saya bahwa putrinya dan teman-temannya—semuanya pemain tenis—memakai kaos dengan slogan itu. Di dunia tenis, skor love artinya nol. Jika Anda mendapatkan skor love di suatu pertandingan tenis, Anda kalah—jadi di dunia tenis, love benar-benar untuk para pecundang. Tulisan ibu tersebut memberikan kepada saya suatu sudut pandang yang baru terhadap slogan Love Is for Losers.

Kejadian ini mengingatkan saya tentang bagaimana mudahnya salah menilai pada kesan pertama. Berdasarkan informasi yang tidak lengkap atau kurang tepat, kita dapat membuat kesimpulan-kesimpulan yang salah dan membuat penilaian yang keliru tentang seseorang dan situasi tertentu. Kalau ini terjadi, betapa hal itu sangat menyakiti perasaan orang lain.

Berbicara kepada orang-orang yang telah salah menilai-Nya, Yesus memperingatkan, “Janganlah menghakimi menurut apa yang nampak, tetapi hakimilah dengan adil” (Yoh. 7:24). Kita perlu berhati-hati  supaya penilaian kita didukung oleh informasi yang benar (kebenaran) dan sikap yang benar (belas kasihan Kristus). Coba slogan berikut ini: “Penilaian yang adil adalah bagian para pemenang.” —WEC

Jangan menghakimi terlalu cepat ‘tuk apa yang kau lihat;
Anggaplah ringan setiap kesan pertama;
Kesalahapahaman semakin berganda
Ketika informasi yang benar tak tersedia. —Sper

Penilaian yang tergesa-gesa cenderung menyakiti orang lain.

Bagikan Konten Ini
8 replies
  1. boby ardiansyah
    boby ardiansyah says:

    bner bngt….trkdang didlam hdup kta…kita hanya menilai ap y kelihatan saja pdahl….kta blum memahami ttg pa yg kta nlai tersebut

  2. melvin Tobondo
    melvin Tobondo says:

    kita sebagai umat Allah, terkadang dalam memandang sesuatu yang baru, sering kita menilai sesuatu yang negatif dulu dari apa yg sebenarnya, namun dibelakangan baru kita sadari penilaian itu sangat keliru,dengan sering kita membaca renungan ini, maka kita akan mendapat pelajaran dan tuntunan kuasa rohol kudus agar kita dapat lebih arif dan bijaksana dalam memperbaiki sikap kita ini,terpujilah namamu bapa disurga, Amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *