Keramahan

Rabu, 13 Oktober 2010

Baca: Markus 2:13-17

Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa. —Markus 2:17

Ketika orang-orang bertanya pada Michael St. Jacques, seorang biarawan ordo Fransiskan, tentang apa yang dikenakannya, ia menjawab, “Ini namanya kebiasaan.” St. Jacques mengenakan jubah khusus berwarna cokelat untuk alasan khusus. Ia berkata pada majalah Hemisphere, “Kami mempunyai pilihan untuk mengenakannya, dan kebanyakan dari kami berupaya serius dalam memakainya karena jubah ini menjadi seperti magnet. Orang-orang menceritakan padaku hal-hal yang tak pernah mereka ceritakan pada orang lain. Orang-orang yang sama sekali tak kukenal datang untuk mengakui suatu dosa yang mereka lakukan 30 tahun yang lalu dan bertanya apakah Allah dapat mengampuni mereka.” Anda dapat mengatakan bahwa Michael mengenakan jubah “keramahan”.

Di sepanjang Injil, kita menemukan beragam orang yang mendekati Yesus ke mana pun Dia pergi. Mereka datang untuk diajar, ditolong, disembuhkan, diterima, dan diampuni. Saat ada yang mengecam Yesus karena bergaul dengan pemungut cukai dan orang berdosa, golongan yang mereka kucilkan, Yesus berkata, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa” (Mrk. 2:17).

Apakah orang memandang kita sebagai orang yang menjaga jarak atau orang yang ramah? Ketika kita menjadi terlalu fokus pada rencana-rencana kita sehingga tidak lagi mempunyai waktu bagi orang lain, kita tidak lagi mengenakan jubah roh Kristus.

Ketika Juruselamat hidup melalui diri kita, tangan-Nya yang terbuka mengundang setiap orang untuk membuka hati mereka dan melepaskan beban jiwa mereka. —DCM

Dunia sekitar kita bergelora—tiap tugas saling bersaing
Menguras seluruh waktu, energi, dan perhatian kita;
Tetapi tugas yang lebih besar mendesak; jangan abaikan
Hati terluka yang bebannya kita tanggung bersama. —Gustafson