Melihat Ke Belakang
Sabtu, 25 September 2010
Baca: Ibrani 11:13-16, 23-27
Dalam iman mereka semua ini telah mati sebagai orang-orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi yang hanya dari jauh melihatnya. —Ibrani 11:13

Saya dan suami naik kereta dari Grand Rapids ke Chicago pada musim panas yang lalu. Kami duduk menghadap ke bagian belakang. Apa yang dapat kami lihat hanyalah tempat-tempat yang telah kami lalui, bukan tempat-tempat yang akan kami tuju. Dari jendela kereta, gedung-gedung, danau-danau, dan pepohonan seolah terbang setelah kami melewatinya. Saya tidak menyukainya. Saya lebih suka melihat tempat-tempat yang akan kami tuju.
Kadang-kadang kita juga merasa seperti itu tentang hidup—kita berharap dapat melihat ke depan. Kita ingin tahu bagaimana hasil dari situasi tertentu, dan bagaimana Allah akan menjawab doa-doa kita. Namun, yang dapat kita ketahui hanyalah apa yang telah kita lalui. Hanya itu, jika bukan karena adanya iman.
“Pasal iman” di Alkitab, Ibrani 11, memberitahukan kepada kita tentang dua kenyataan yang dapat dilihat oleh sejumlah orang di Perjanjian Lama dengan iman. Pasal ini menuliskan tentang Nuh, Abraham, dan Sara, yang semuanya mati dalam iman, “yang hanya dari jauh melihat [apa yang dijanjikan].” Mereka “melambai-lambai kepadanya” dan merindukan “tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air sorgawi” (ay.13,16). Selain janji tentang surga, ayat 27 mengatakan bahwa dengan iman Musa juga dapat melihat “[Dia] yang tidak kelihatan,” yang berarti Kristus.
Meskipun kita tidak tahu bagaimana akhir dari pergumulan kita di masa sekarang, mereka yang percaya kepada Yesus dapat dengan iman melihat ke depan, ke tempat tujuan kelak: Kita akan memperoleh rumah surgawi di mana kita akan tinggal bersama Yesus selamanya. —AMC
Masa depan bisa dilihat di Alkitab—
Pengetahuan ini t’lah diceritakan Allah pada kita;
Dengan iman kita bisa melihat yang tak kasat mata,
Kemuliaan yang t’lah disediakan-Nya. —Hess
Janji akan surga adalah pengharapan kekal kita.
Melihat yang belum terjadi butuh iman yang berlandaskan Kristus ^^
sungguh diperlukan suatu ketahanan dan iman yang kuat agar dapat menghadapi apa yang ada di depan.. 🙂
Iman membuat kita bisa melihat lebih daripada yang dapat dilihat oleh mata jasmani. Dan hal itu bersifat kekal.
Berjalan sesuai firman Tuhan itulah yg terutama dan utama