Utang Yang Tak Dapat Dibayar
Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh. —Galatia 5:1
Rasa terima kasih kita makin mendalam ketika kita mengingat apa yang telah dikorbankan orang lain untuk memperoleh kemerdekaan. Di Amerika Serikat, salah seorang diantaranya adalah Richard Stockton.
Richard Stockton adalah salah seorang penandatangan Declaration of Independence (Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat). Ia adalah ahli hukum terkemuka dan tuan tanah yang kaya. Karena mendukung perjuangan dalam perang, ia dan keluarganya diusir dari rumah. Rumahnya dihancurkan dan dibakar. Stockton dipenjara selama beberapa tahun dan diperlakukan dengan kejam, hingga kesehatannya memburuk dan ia pun meninggal dunia dalam keadaan papa pada usia 51 tahun. Namun, hanya sedikit orang Amerika yang mengingat Stockton, pahlawan yang membayar sedemikian mahalnya demi mencapai kemerdekaan. Pengorbanannya boleh dibilang telah dilupakan.
Terlebih penting, apakah kita telah begitu akrab dengan Injil sehingga kita gagal menghargai harga keselamatan yang telah dibayar oleh Sang Juruselamat? Kita bersukacita dalam kemerdekaan rohani yang kita peroleh dengan beriman kepada kematian Yesus sebagai penghapus dosa, tetapi apakah kita pernah menyadari sedikit saja tentang harga yang telah dibayar-Nya?
Apakah kita benar-benar mengucap syukur kepada Yesus atas semua yang telah dikorbankan-Nya untuk menyelamatkan jiwa kita? Jika demikian, kita harus “berdiri teguh . . . karena Kristus telah memerdekakan kita” (Gal. 5:1). Apa pun hal lain yang mungkin menuntut perhatian kita, marilah kita menyediakan waktu untuk mengingat utang yang tidak bisa kita bayar kepada-Nya ini. —VCG
Keselamatan sesungguhnya sangatlah mahal,
tetapi benar-benar diberikan dengan cuma-cuma.
Bagikan Komentar Kamu