Taman Eden Simpanse

Jika Tuhan berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita. —Bilangan 14:8

Eugene Cussons bekerja menyelamatkan simpanse-simpanse yang induknya dibunuh oleh para pemburu. Kebanyakan simpanse yang dibawa keluar dari rimba saat masih bayi ini seumur hidupnya terkurung di suatu tempat yang ukurannya lebih kecil dari sel penjara. Ketika Cussons datang membawa mereka ke taman margasatwa yang disebutnya sebagai “Taman Eden Simpanse”, ia sering melihat bagaimana simpanse-simpanse itu bersikap tidak ramah dan tidak memercayainya.

“Para simpanse ini tidak menyadari kalau saya adalah salah satu dari orang yang bersikap baik kepada mereka,” kata Cussons. Mereka bersikap melawan saat ia berusaha memasukkan mereka ke kandang yang lebih kecil untuk menempuh perjalanan ke rumah baru mereka. “Mereka tidak tahu bahwa saya membawa mereka ke Taman Eden Simpanse dan memberi mereka suatu kehidupan yang jauh lebih baik.”

Dalam skala yang lebih besar, tawaran Allah untuk membebaskan kita dari perbudakan dosa sering kita tanggapi dengan perlawanan. Ketika menyelamatkan bangsa Israel dari Mesir, Allah membawa mereka melalui tempat-tempat sulit yang membuat mereka meragukan maksud baik-Nya. “Bukankah lebih baik kami pulang ke Mesir?” teriak mereka (Bil. 14:3).

Dalam perjalanan iman kita, ada kalanya ketika “keterikatan” pada dosa yang telah kita tinggalkan ternyata lebih menarik daripada aturan-aturan iman yang terpampang di depan kita. Kita harus memercayai batasan-batasan perlindungan yang kita temukan di dalam firman Allah sebagai satu-satunya jalan untuk mencapai kemerdekaan sejati. —JAL

Ketaatan pada Allah adalah kunci kemerdekaan.

Bagikan Konten Ini
1 reply

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *