Pelajaran Dari Kutu
Minggu, 8 Agustus 2010
Baca: Keluaran 8:16-19
Janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun. —Ibrani 3:8
Pada suatu hari ketika sedang jalan-jalan, tanpa sengaja saya berjalan menerjang sekelompok serangga kecil. Saya tidak terlalu memikirkannya saat itu, tetapi kemudian saya menemukan banyak bekas gigitan di kaki dan tangan saya. Kelihatannya saya telah berjalan menerjang sekawanan kutu, yang gigitannya mengakibatkan luka dan gatal yang mengganggu sekali.
Pengalaman ini memberi saya sudut pandang yang baru tentang tulah nyamuk yang ditimpakan Allah atas Mesir karena Firaun tidak mau melepaskan bangsa Israel. Kata Ibrani yang dipakai di Keluaran 8:16-18 dapat diartikan sebagai “kutu” atau “nyamuk”. Karena serangga-serangga ini dibandingkan dengan debu dari padang gurun, penggunaan kata sekawanan kutu kelihatannya lebih tepat. Para ahli nujum Firaun yang membanggakan dirinya sendiri karena sering mandi dan bercukur, kini tubuh mereka penuh dengan bekas gigitan serangga. Allah telah merancang tulah ini untuk membuat Firaun bertobat dan melepaskan bangsa Israel, tetapi ia malah semakin mengeraskan hatinya.
Apakah Allah berusaha menarik perhatian Anda melalui kejadian-kejadian berat dalam hidup? Apakah Dia berusaha menarik Anda untuk kembali berjalan bersama-Nya? (Gal. 5:25). Kita seharusnya melawan dorongan untuk mengeraskan hati. Namun, kiranya kita menundukkan diri kepada Allah (Yak. 4:6-8) dan bertanya kepada-Nya tentang pelajaran-pelajaran rohani apa yang diinginkan-Nya supaya kita pelajari. —HDF
Matahari mengeraskan tanah liat menjadi bata
Juga melembutkan lilin untuk dibentuk dan dicetak;
Begitulah cobaan hidup dapat mengeraskan jiwa,
Namun, juga memurnikan jiwa bagaikan emas. —Sper
Allah mengizinkan kita sengsara ketika mengalami hukuman
agar kita bersukacita ketika mengakui dosa.
Ayo kita patuh pada perintah Bapa ^^
waw thx..
Cool!
“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yg mengasihi Dia,” Roma 8:28
🙂