Misi no. 1 Agen CIA: Menggarami Perkataan

Oleh Isaac Tan, 20, Singapura

“Hai Bangkit bagi Yesus” adalah sebuah pujian lawas yang telah dinyanyikan oleh banyak orang percaya dari zaman ke zaman. Pujian ini adalah sebuah lagu mars yang memanggil umat Tuhan untuk tetap teguh bertekad bulat dalam memelihara iman, seperti suatu sikap yang layaknya dimiliki seorang tentara. Namun, berapa banyak dari kita yang benar-benar bangkit untuk membela yang benar di tengah dunia yang penuh tantangan ini?

Di Jakarta, Indonesia, empat anak muda Kristen bertekad untuk bangkit dan bersatu hati untuk menjadikan sekolah mereka sebagai suatu tempat yang lebih baik dengan menjangkau satu demi satu teman-teman mereka.

Dalam usia mereka yang masih 10 hingga 12 tahun, Sarah, Won Hee, George dan Jessica bersama-sama memulai suatu kampanye yang mereka sebut “CIA–Christ Is Awesome” (Kristus itu Luar Biasa). Tujuan mereka adalah berusaha memperbaiki lingkungan pergaulan dari komunitas mereka. Mereka dengan cerdik menyebut diri mereka sebagai agen-agen CIA, dan mereka bertekad untuk menggarap masalah-masalah sosial yang diharapkan akan membawa kebaikan bagi lingkungan sekitarnya.

Saat berpikir tentang apa yang akan mereka lakukan pertama kalinya, mereka memperhatikan teman-temannya sebaya dan memutuskan untuk mengangkat masalah tentang ejekan dan kata-kata kasar.

Kata-kata kasar merupakan masalah ‘laten’ yang terjadi di berbagai belahan dunia. Anak muda yang punya sikap berandalan dan kosa kata yang terbatas merasa lebih “keren” dengan setiap cetusan kasar yang diucapkannya. Sisi buruk seorang manusia dengan jelas terlihat ketika ia sering mengucapkan kata-kata yang sedemikian buruk, sesering pemakaian tanda baca.

Jadi, dengan motivasi untuk menolong teman-teman di sekitar mereka, agen-agen CIA ini memecahkan kasus mereka yang pertama, yakni mengurangi pengucapan kata-kata kasar.

Dipersenjatai dengan selembar petisi di satu tangan dan sebatang pena di tangan yang lain, mereka mendatangi teman mereka satu demi satu yang mau bergabung bersama mereka untuk memerangi pengucapan kata-kata kasar. Awalnya mereka hanya berencana mengajak teman-teman SD mereka untuk terlibat dalam proyek ini. Namun, mereka sadar  bahwa murid-murid SMP dan SMA dan pun butuh diubah juga.

Hanya dalam satu minggu, kerja keras mereka membuahkan 210 tanda tangan pada petisi mereka. Ini sungguh hasil yang luar biasa. Bersamaan dengan petisi mereka, dibuat juga suatu Grup di Facebook dan sejauh ini sudah didukung oleh sekitar 180 anggota.

Anak-anak muda ini mengasihi Allah jauh melebihi ketakutan mereka untuk ditolak. Sungguh mereka adalah garam dan terang dunia.

Bagaimana denganmu?

Mari menjadi bagian dari agen-agen CIA, dan menolong teman-teman di sekitar kita supaya mengerti jika mengucapkan kata-kata kasar dan mengejek orang lain bukanlah hal yang “keren”. Seperti yang diajarkan kepada kita, “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (Matius 22:39), marilah mengasihi sesama kita.

Jangan dengan mulut yang sama kita memuji Tuhan sekaligus mengejek orang lain. Sebaliknya, ayo kita bersikap seperti yang dikatakan Kolose 4:6, “Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.”

Bergabunglah menjadi agen CIA hari ini!

*Sarah, Won Hee, George dan Jessica adalah murid Raffles International Christian School, Jakarta

Bagikan Konten Ini
6 replies
  1. anita
    anita says:

    CLAP*CLAP*CLAP TWO THUMBS!!!!!
    tidak mudah jadi beda sendiri tapi mereka bisa \(^0^)/
    kita kapan ya????!!!!!

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *