Sesuatu Yang Lebih Baik
Selasa, 6 Juli 2010
Baca: Ibrani 11:4-7, 32-40
Dan mereka semua tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, sekalipun iman mereka telah memberikan kepada mereka suatu kesaksian yang baik. —Ibrani 11:39
Habel tampaknya tidak cocok jika diceritakan di bagian pertama kitab Ibrani pasal 11. Ia adalah “leluhur” pertama yang tercantum, tetapi kisahnya tidak serupa dengan para leluhur lain yang disebutkan di pasal ini. Henokh naik ke surga tanpa mengalami kematian. Nuh menyelamatkan umat manusia. Abraham memulai sekelompok bangsa. Ishak adalah seorang leluhur yang terkenal. Yusuf naik ke posisi tertinggi di Mesir. Musa memimpin pelarian terbesar yang pernah terjadi dalam sejarah.
Jelas bahwa iman mereka mendapatkan upah. Dengan iman, mereka melakukan apa yang diminta Allah, dan Dia mencurahkan berkat ke atas mereka. Mereka melihat janji-janji Allah digenapi di hadapan mereka.
Namun, Habel? Putra kedua dari Adam dan Hawa ini memiliki iman, dan apa yang didapatkannya? Dibunuh. Kedengarannya lebih mirip dengan para tokoh yang disebutkan di ayat 35-38, yang menyatakan bahwa mereka yang mempercayai Allah tidak selalu langsung mendapatkan berkat. Mereka “diejek”, “dipenjara”, dan “digergaji”. “Terima kasih, tetapi tidak mau,” mungkin kita akan berkata begitu. Kita semua lebih suka menjadi Abraham yang heroik daripada menjadi orang “miskin, menderita, tersiksa” (ay.37). Namun, dalam rencana Allah, tidak ada jaminan kemudahan dan ketenaran bahkan untuk orang saleh.
Sementara kita mungkin menikmati sejumlah berkat dalam kehidupan ini, kita mungkin juga harus menunggu sampai munculnya “sesuatu yang lebih baik” (ay.40), yaitu pemenuhan janji-janji Allah dalam Kemuliaan. Sampai saat itu tiba, marilah tetap menjalani hidup “dengan iman.” —JDB
Bergiatlah di dalam pelayanan kita bagi Yesus,
Didorong oleh kasih kita kepada Tuhan;
Dia berjanji bahwa jika kita setia,
Suatu hari nanti kita akan menerima upah kita. —Fasick
Apa yang kita lakukan bagi Kristus di masa sekarang
akan mendapatkan upah di dalam kekekalan.
Ayo tetap berdoa dan bekerja, karena hanya itulah yang bisa kita lakukan dengan maksimal. Hasil akhir adalah tetap urusan Bapa di sorga dan Dia sudah mempersiapkan yng terbaik untuk kita ^^
ayooo semangatttt….
namanya juga ber—IMAN—ga liat tp kepastian tu ada