Perjalanan Rohani
Senin, 12 Juli 2010
Baca: Kisah Para Rasul 17:22-31
Kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar. —1 Tesalonika 1:9
Mukjizat yang dikerjakan Allah melalui Musa telah menantang banyak dewa Firaun. Namun, pada kesempatan yang lain, ada seorang Firaun yang memperkenalkan konsep kepercayaan pada satu dewa. Firaun Akhenaten menganggap terbitnya dan terbenamnya matahari sebagai dewa besar yang memberikan kehidupan bagi bumi. Simbol religius bagi Aton, dewa matahari, adalah piringan cahaya dengan sinar yang memancar. Meskipun ide Firaun ini hampir mendekati konsep satu Allah di dalam Alkitab, tetapi ini pun masih merupakan penyembahan berhala.
Ketika Paulus berbicara kepada orang-orang di Athena, ia menjadi sedih karena penyembahan berhala yang ada di kota itu. Namun, ia menggunakan pemahaman mereka yang tidak sempurna akan Allah itu untuk mengarahkan mereka kepada Allah yang dinyatakan dalam Kitab Suci. Atas upaya mereka untuk berusaha menemukan Allah, Paulus berkata: “Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia” (Kis. 17:24).
Dalam dunia kita yang semakin jamak ini, orang-orang di sekitar kita mungkin menyembah bermacam-macam dewa. Namun, perjalanan rohani mereka tidak seharusnya berakhir dengan kondisi semacam itu. Kita tidak pernah tahu kapan seseorang mungkin akan bergerak menuju Kerajaan Allah. Dengan mengikuti teladan Paulus, kita harus menghormati latar belakang religius mereka, peka akan kehausan rohani mereka, dan kemudian mengarahkan mereka kepada satu-satunya Allah sejati yang dinyatakan dalam Kitab Suci. —HDF
Sebuah Doa: Ya Tuhan, tolong kami untuk memimpin mereka yang terhilang untuk berpaling dari semua kepalsuan. Dan mengarahkan mereka kepada-Mu—satu-satuya Allah—yang menawarkan kehidupan sejati. Amin.
Hanya Allah yang layak kita sembah.
Dalam pemberitaan Injil, hendaknya disertai dengan kasih Kristus ^^
Dalam penyebaran Injil, hendaknya disertai dengan kasih Kristus ^^
Dalam penyebaran Injil, hendaknya disertai kasih Kristus 🙂
mantap gan