Menjembatani Jarak

Rabu, 21 Juli 2010

Baca: Yohanes 1:10-18

Firman itu telah menjadi manusia dan diam diantara kita. —Yohanes 1:14

Ketika anak-anak saya masih kecil, saya berpikir bahwa mereka akan kagum dengan sejumlah keberhasilan yang saya capai—dimana mereka akan membaca buku-buku tulisan saya dan kagum dengan kegiatan saya sebagai pembicara. Namun, akhirnya saya mengetahui bahwa mereka tidak pernah membaca buku-buku saya dan tidak mengetahui di mana pun saya menjadi pembicara. Ketika putra sulung saya akhirnya membaca salah satu buku saya, ia mengatakan bahwa satu-satunya alasan mengapa ia membacanya adalah supaya saya berhenti mengatakan kepada orang-orang bahwa anak-anak saya tidak pernah membaca buku tulisan ayahnya!

Kita akui—bahwa sebagian besar, anak-anak tidak terkagum dengan keberhasilan yang dicapai orangtuanya. Jadi, satu-satunya cara untuk menjembatani jarak adalah dengan mengenali mereka, di mana posisinya, dan masuk ke dunia mereka—seperti terlibat dalam permainan Ular-Tangga atau main kejar-kejaran di halaman belakang.

Yesus melakukan hal ini dengan kita. Yohanes berkata tentang Yesus, “Firman itu telah menjadi manusia dan diam diantara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya” (Yoh. 1:14). Dengan kata lain, Yesus menurunkan derajat-Nya supaya sederajat dengan kita, ketika Dia datang ke dunia, yang mengarahkan pada keberhasilan-Nya yang terbesar dari segala sesuatu: menjembatani jarak antara dunia-Nya dengan dunia kita sekali untuk selamanya. Dengan demikian, barulah kita dapat mulai memahami betapa berharganya Dia yang layak menerima pujian dan sanjungan kita yang tertinggi! —JMS

Tuhanku lebih berharga dari semua hari kami
Dari semua kasih kami dan pujian kami yang tertinggi;
Dia mati ’tuk menebus dosa dan rasa malu kami
Oh, terpujilah nama kudus Juruselamat! —Egner

Yesus menjembatani jarak antara Allah yang tak terbatas dengan manusia yang terbatas.

Bagikan Konten Ini
2 replies
  1. kaka.sheva
    kaka.sheva says:

    Yesus sudah rela turun ke dunia untuk menjembatani diri kita dengan Bapa, maka sudah seharusnya kita selalu bersyukur pada Bapa dalam nama Yesus ^^

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *