Mengarahkan Pandangan

Minggu, 25 Juli 2010

Baca: Lukas 4:1-13

Berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita, dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman. —Ibrani 12:1-2

Berkali-kali, instruktur yang melatih saya mengemudi mengucapkan dua kata ini: “Perhatikan depan.” Ini adalah caranya untuk mengatakan kepada saya supaya fokus ke arah depan dan bukan hanya di sekitar saya. Pengemudi yang sering menoleh ke kiri dan ke kanan dapat masuk ke selokan.

Setan sungguh pintar menyediakan “gangguan di sisi jalan” yang menggoda kita supaya memandangnya dan bukan memandang Yesus. Bila ia berhasil memikat perhatian kita, ia mungkin dapat membuat kita keluar dari jalur dan menunda kemajuan rohani kita. Ia bahkan pernah berusaha mencobai Yesus!

Setelah Yesus dibaptis, Setan berusaha menghalangi-Nya dengan menyarankan cara-cara yang “lebih baik” untuk menyelesaikan tugas-Nya. Setan berkata kepada Yesus bahwa Dia dapat membuktikan diri-Nya adalah Anak Allah dengan cara menjatuhkan diri-Nya dari bubungan bait suci (Luk. 4:9-11). Namun, Yesus mengetahui bahwa pembuktian diri-Nya sebagai Anak Allah adalah dengan menyerahkan diri-Nya untuk disalib, dan bukan dengan cara menjatuhkan diri dari gedung tinggi. Dia menjawab, “Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!” (ay.12). Yesus mengarahkan pandangan sepenuhnya pada penebusan kita, dan Dia mengetahui bahwa Dia tidak dapat menyelesaikannya dengan cara menghindari salib.

Cara supaya terhindar dari selokan-selokan rohani adalah dengan mengarahkan pandangan kita kepada Yesus (Ibr. 12:2) dan menolak untuk memandang ke arah Setan, meskipun hanya sekilas. —JAL

Satu-satunya jalan untuk mengatasi
Beragam godaan yang kita hadapi,
Adalah dengan memfokuskan pandangan pada Tuhan,
Yang akan menguatkan dengan anugerah-Nya. —Sper

Setan tidak seharusnya berada di garis pandang kita,
tetapi di belakang kita. —Leonard Sweet