Ketika Ku Bersama-Mu

Oleh: Evelyn Pricisilia Sumendap

Ketika matahari mulai menampakkan sinarnya
Ketika ayam berkokok di pagi hari
Ku terbangun dari tidurku
Ku terbangun dari mimpi khayalku

Hari-hari kulalui
Inginku tersenyum menghadapi semuanya
Inginku tertawa, mengeluarkan segala kebahagiaanku
Yang sebenarnya terpendam sejak lama

Inginku berubah
Menutup segala kelemahan dengan kelebihanku
Tapi, apa daya… semua telah terlambat

Kini aku hanya dapat merenung
Menahan semua kepedihan yang kurasakan saat ini
Merindukan kebahagiaan yang nyaris ku dapatkan itu

Tak ada sesosok pun yang dapat menggendongku
Untuk keluar dari kesengsaraanku
Tak ada yang dapat membakar kesengsaraanku itu
Tak ada! Sungguh tak ada!

Berbagai cara kulakukan
Perlahan-lahan aku mulai jatuh, terpuruk
Hingga akhirnya aku mati!
Aku mati di atas penderitaanku sendiri!

Tak ada yang bisa menghidupkan jiwaku yang t’lah rapuh ini
Tak ada yang bisa menemukan kebahagiaanku
Tak sanggup! Tak bisa!

Disaat ku mulai terjatuh,
Seseorang datang menghampiriku
Memberikan uluran tangannya padaku
Sosok itu begitu indah
Ia menyadarkanku dari kegelisahanku yang sama s’kali tak berarti
Ia mencoba mencari dan mencari jati diriku yang hilang
Ia mencoba mencari permata yang hilang dalam diriku

Dan akhirnya,
Hati yang hancur itu telah disusun rapi perlahan-lahan
Permata yang telah terkubur itu pun telah diambil
Diusahakan kemurnian dan keindahannya

Kini…
Aku pun bangkit dari keterpurukanku
Aku pun merasa di dunia ini,
Sungguh banyak yang menyayangiku
Termasuk diri-Nya

Terima Kasih Yesus !!!

Bagikan Konten Ini
2 replies
  1. ria uli
    ria uli says:

    kita tidak mampu menciptakan senyum
    kita tidak mampu memberi kebahagiaan
    kita tidak mampu merubah hari
    kita bukan pemberi harapan

    tetapi hanya Allah Bapa yang mampu menjamah hati yang hancur
    mengubah hari yang buruk
    memberi harapan
    saat semuanya hitam

    Ia disana, bahkan saat kita terduduk sendirian
    dalam kesunyian,
    dalam kehampaan,
    dan dalam kehancuran.

    Ia berada di hadapan kita,
    mendengar segala kesesakan kita,
    lalu FirmanNya yang penuh kelembutan menenangkan jiwa kita,
    menghapus air mata,
    dan dalam harapan dan kekuatan kita tersenyum
    bahkan saat-saat tak menyenangkan datang
    kita tetap berdiri tenang
    sebab Tuhan Yesus ada bersama kita

    thank you for sharing, Evelyn

  2. Ricky
    Ricky says:

    Hai evelyn, Thanks for sharing.. karya tulis mu menyejukkan hati disaat badai melanda hidup ini

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *