Belajar Dari Erin
Senin, 26 Juli 2010
Baca: 1 Korintus 12:21-25
Tuhan itu pengasih dan penyayang. —Mazmur 145:8
Kehidupan Erin begitu berbeda dari kebanyakan anak lainnya yang berusia 8 tahun. Sementara anak-anak lain berlarian, bermain, dan makan es krim, Erin terbaring di tempat tidur, diberi makan melalui selang—hanya mampu melihat sinar yang paling terang dan mendengar bunyi yang paling keras. Hidupnya hanya dihiasi jarum, dan perawat, dan kunjungan rumah sakit ketika ia berjuang melawan penyakit dan cacat parah yang dideritanya.
Dikelilingi oleh keluarga luar biasa yang melayaninya dengan penuh belas kasih dan melimpahi hidupnya dengan kasih, Erin meninggal sebelum ulang tahunnya yang ke-9.
Apa yang dapat dipelajari dari anak seperti Erin—yang tidak pernah berkata sepatah kata pun atau mewarnai gambar atau menyanyikan lagu? Seorang teman dari keluarga Erin memberikan jawaban yang terbaik: “Kami semua menjadi lebih baik karena pernah mengenal Erin dalam perjalanan hidup kami. Ia mengajarkan pada kami belas kasih, kasih tak bersyarat, dan bagaimana menghargai hal-hal kecil.”
Anak-anak seperti Erin juga mengingatkan kita bahwa dunia ini bukan hanya miliki mereka yang sempurna, kaya, atau atletis. Setiap orang, bagaimanapun kondisi fisik, mental, atau emosionalnya, diciptakan menurut rupa Allah (Kej. 1:26-27) dan mempunyai nilai serta kepentingan yang sama. Tuhan itu pengasih dan penyayang bagi mereka yang lemah, hancur dan segala yang dijadikan-Nya (Mzm. 145:8-9), dan kita seharusnya mencerminkan sifat-Nya itu (Ef. 5:1-2). Apakah ada seorang “Erin” dalam hidup kita dimana kita dapat belajar sesuatu darinya? —JDB
Orang-orang yang dipandang dunia tidak memiliki nilai,
Tetapi hanya menjadi beban yang harus ditanggung,
Ajar kami ‘tuk memiliki kuasa kedaulatan-Mu yang luar biasa—
Engkau mengasihi mereka seperti harta yang langka. —Carbaugh
Jangan pernah meremehkan nilai seorang jiwa.
🙂
Salah satu perintah Yesus adalah mengasihi sesama, karena Dia telah terlebih dahulu mengasihi kita ^^
kok rada ga nyambung yach pembahasannya
masih agak bingung aja, korelasi 1Kor. 12:21-25 sama kisah ttg Erin.
tapi…kisah Erin ttp jd berkat juga kok ^^
GBU all
@Vie: Kisah Erin bisa jadi aplikasi dunia nyata dari ayat ini: Allah telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sehingga kepada anggota-anggota yang tidak mulia diberikan penghormatan khusus, supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan. (1 Kor 12:24-25); yaitu untuk saling memperhatikan, justru terlebih kepada yang paling memerlukannya 🙂
Ayo terus memberi diri bagi mereka yang membutuhkan. Karena melalui kehadiran mereka, kita jugalah yang mendapat berkatnya 🙂 Aku mengalami betul hal ini ketika memperhatikan kehadiran Richard, ponakanku yang autis. Kehadirannya justru membuat kami sekeluarga jadi erat dan berusaha sebisa mungkin bersikap penuh kasih. Memang butuh proses dan hati yang lapang, karena Richard ga bisa balas perhatian kami. Tapi kami percaya dia jadi utusan Allah buat keluarga kami.
@Dwi: thx sharenya GBU ^^