Aku Ga Tertarik dengan Piala Dunia

Oleh Rachel Ang, 21, Singapura

Aku ga pernah tertarik pada sepakbola.

Pastinya ini bukan soal aku terlahir sebagai perempuan. Banyak teman-teman cewekku memasang poster foto pemain favorit di kamar tidur mereka, dan mereka benar-benar mengikuti hasil pertandingan Piala Dunia tahun ini. Kalau aku? Aku mending menghabiskan malamku dengan tertidur lelap daripada berteriak-teriak kegirangan di depan pesawat televisi. Dan aku yakin, dari kalian yang membaca tulisan ini paling ga ada SATU orang yang setuju denganku.

Coba dengarkan dulu keluhanku, bahkan kalau kamu ga mengerti sikap apatisku ini. Bukannya mau menyinggung para gila bola di luar sana ya… Tapi aku mau tulis 3 alasan kenapa aku ga tertarik:

Satu. Aku ga mengerti jalan pertandingannya. Sulit menonton suatu pertandingan di televisi kalau ga mengerti apa sih yang dimainkan dan bagaimana peraturannya. Dan aku jelas-jelas ga suka main bola. Aku bisa saja menendang dengan baik dan kencang, tapi pasti tidak lama kemudian aku memilih untuk keluar dari permainan itu daripada mukaku kotor kena tanah lapangan bolanya.

Dua. Aku ga mengerti apa pengaruhnya sepakbola dengan hidupku. Yah, kalau dipikir-pikir, ada juga sih pengaruhnya. Mana mungkin mengabaikan orang-orang di sebelah rumah yang berteriak-teriak waktu aku baru memejamkan mata. Di luar dari ketidaknyamanan yang bikin aku berharap olahraga ini ga pernah ada, aku telah menjalani 21 tahun hidupku sejauh ini tanpa perlu bergantung pada sepakbola sebagai motivasi hidupku.

Tiga. Aku ga mengerti koq bisa-bisanya ada yang mau mati untuk sepakbola. HIDUP untuk sepakbola saja sudah kedengarannya ga sehat! Membayangkan semua perjudian, korupsi di luar lapangan dan suap-menyuap yang terjadi di dunia sepakbola saja bikin aku ga nyaman. Apalagi ketika terjadi pembunuhan atas pemain Kolombia, Andrés Escobar Saldarriaga, karena gol bunuh dirinya di Piala Dunia 1994, ini bikin aku makin yakin kalau sepakbola ini lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya.

Namun, aku jadi sadar kalau alasan-alasanku ini bisa dihubungkan dengan iman Kristen juga. Kalau dilihat dari kacamata orang non-Kristen, alasan-alasan seperti ini juga jadi beberapa sebab mereka ga menerima iman Kristen.

Mereka ga mengerti. Mungkin ga ada orang yang benar-benar mengambil waktu untuk menjelaskan apa yang dimaksud iman Kristen tentang penciptaan, dosa, keselamatan dan kebangkitan. Orang Kristen suka terbiasa memakai istilah dan konsep yang ‘berat’ seperti “pewahyuan”, “pengudusan” dan Allah Tritunggal. Masalahnya kita sering kesulitan menjelaskannya dalam istilah yang bisa dimengerti bahkan oleh anak kecil sekalipun.

Mereka ga mengerti apa pengaruhnya bagi hidup mereka. Mereka bilang, “Kalau gitu, apa efeknya untukku kalau ada seseorang yang mati disalib 2000 tahun yang lalu? Kenapa aku harus berhenti melakukan apa yang kumau hanya karena sebuah kitab kuno bilang itu salah? Kenapa aku harus mengubah gaya hidupku demi sebuah rumor?

Mereka ga mengerti kenapa ada yang rela mati untuk iman itu. Banyak sekali umat Tuhan di gereja mula-mula yang mati martir waktu mereka mengabarkan Injil. Kecuali Yohanes, semua rasul lainnya mati martir karena kesaksian iman mereka. Bagi orang yang ga percaya, dia pastinya ga bisa mengerti mengapa Paulus bersukacita karena rantai yang membelenggunya demi Kristus, atau mengapa Paulus bisa berkata, “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.” (Filipi 1:21).

Jadi apa yang harus kita lakukan? Walaupun kita harus ingat bahwa hanya oleh Roh Kudus ada orang bisa diselamatkan, kita juga harus ingat perintah Petrus, “Siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat” (1 Petrus 3:15b-16a). Piala Dunia cuma berlangsung sekali tiap empat tahun, tetapi orang Kristen ga ada alasan untuk menunda membagikan Injil kalau memang ada kesempatan! Kita harus siap untuk bersaksi karena kasih kita kepada Tuhan, baik sedang musim bola atau tidak.

Kesaksian kita tentang Kristus ga cuma nampak dari perkataan kita, tetapi juga dari cara kita menjalani hidup. Petrus melanjutkan, “dan dengan hati nurani yang murni, supaya mereka, yang memfitnah kamu karena hidupmu yang saleh dalam Kristus, menjadi malu karena fitnahan mereka itu.” (1 Petrus 3:16b). Bahkan saat kamu menyiapkan diri untuk memberi penjelasan tentang imanmu kepada temanmu yang belum percaya, biarlah lebih lagi melalui bukti hidupmu bagaimana dan mengapa Kristus layak menjadi alasan hidup dan matimu.

Pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah. (1 Korintus 1:18)

Bagikan Konten Ini
8 replies
  1. Jimmy
    Jimmy says:

    Hmm… Kl isi tulisanx ttg iman X’ten c, se7 aja. Tp tdk dgn mendeskritkan olhrg sepak bola. Krn sepakbola jg ada positifx. Kl d alinea p’mbukaan td, coba anda m’buka diri utk hal2 br, sepakbola cnthx. Anda m’baca p’aturan dasarx aja udh ckp utk mngerti ksluruhan dr dunia sepak menyepak bola. Sejalan dgn iman X’ten, sbsar biji sesawi sj, qt pasti mengerti isi dr smua pngajaran dlm Alkitab.

  2. Nia
    Nia says:

    aq tertarik baca tulisanmu coz judul artikelnya…..tadinay aq sangat keberatan denagn alinea pembukaanmu tp aq suka dgn paragraf2x berikutnya……yups setuju banget.
    Cmn seprti kata Jimmy, maap aq rada ga se7 dgn pernyataanmu itu heheheh aq cewe…ga doyan2x amat ma bola tp aq suka world cup coz ini mempersatukan semua umat manusia dibelahan dunia manapun and apapun latar belakangnya, coba lihat waktu opening ceremony and closingnya,,,,tentulah aq masih hapal lagu sekolah minggu yg dah lebih dari 2 dasawarsa lalu : Tuhan cinta sgala bangsa sgala bangsa di dunia, putih hitam dan kuning semua dicinta Tuhan, Tuhan cinta sgala bangsa di dunia……..—-itu pemandangan di cremony kemaren,,,,,qta melihat anak2x manusia itu lupa ttg perang, lupa ttg resesi ekonomi ( Spanyol yg lagi resesi berat terobati dengan jadi winner, smangat hidup mereka berkobar lagi )…mereka semua berebut untuk 1…bukan kekuasaan tapi sebuah benda yg bernama jabulani alias bola, ada sportivitas, ada sacrifice dan untuk sejenak mungkin Tuhan senang liat ciptaan-Nya tuh akur sekali dalam 4 thn HAHAHAHHAHAHA.
    untuk World Cup 4 thn lalu membuatku akrab dgn anak murid sekolah Minggu ku coz kami sms-an membahas tidak etisnya seorang player dari Italia kala itu, WC x ni aq jadi akrab ma temne2x kantor yg kabeh ga seiman ma aq coz of nonton bareng…….ga sllau negatif kan ?

    btw…tahnsk fr yr sharing ya 🙂

  3. ace
    ace says:

    haha, poin kamu bagus, bagus banget, malah. Dan orang jadi jauh lebih mengerti setelah disambungkan dan dicontohkan sebagai sepak bola.

    Tapi, ada tapinya nih. Kamu mengkontradiksi poin kamu sendiri.
    Kamu bilang “dari kacamata orang non-Kristen”. Kita bisa mengerti dan menghargai keKristenan karena kita percaya dan mengalami segala hal positif yang ada dari Kristen dan Yesus Kristus sendiri. Karena hal itulah maka kini kita bisa berargumen dan menjelaskan terhadap orang-orang non-Kristen.

    Sama halnya dengan sepak bola. Kamu berargumen dan berpikiran negatif terhadap olahraga ini karena kamu “tidak mengerti” tentang sepak bola. Semua hal di dunia ini ada positif dan negatifnya, dunia ini tidak sempurna, jelas!

    Yang mau kukatakan di sini: cobalah lihat sisi positif dari segalanya, termasuk sepak bola. Sama seperti kita berharap dan berdoa untuk seorang non-Kristen untuk percaya, fans juga berharap bahwa suatu saat nanti kamu bisa menerima dan bahkan menyenangi sepak bola, mulai dari melihat sisi positifnya ^^.

    Ga harus jadi fans berat kok, hanya, hargailah olahraga ini (banyak serunya loh!)
    God Bless!

  4. cristin
    cristin says:

    thanks for this article,,,let me share my opinion,,,
    gak ada yg perfect di dunia,,,segala yg dijadikan Tuhan itu baik adanya,,
    tapi sebagai manusia yg lemah dan ga sempurna itulah yg merusak citra sepak bola itu sendiri,
    aku termasuk penggemar berat olahraga ini,, memang pada kenyataannya yang disebutkan di atas benar22 terjadi dan merupakan suatu kenyataan yang buruk di lingkungan sepak bola,,tapi,,
    sepak bola juga bisa menjadi alat kesaksian bagi orang byk. apalgi olahraga ini di tonton hampir seluruh orang di dunia ini dan cukup byk juga para pemainnya merupakan orang kristen yang taat,,seperti Kaka, Lucio dsb
    ketika mereka menang,, mereka bisa menunjukkan dan mengatakan kepada dunia bahwa apa yg mereka peroleh itu hanyalah Berkat dan penyertaan Tuhan Yesus dlm hidup mereka..nothing without HIM…dan merupakan kesaksian yg pas ditengah kerumunan orang,,,bayangin aja byk skali orang kristen KTP doank,,dan sperti kita bahwa byk orang yang hanya meng elu-elukan sepak bola dan ketika mereka mendengar apa yang di katakan pemain favoritnya,,pasti ada sebagian dr kita juga akan sadar bahwa Yesus sanggup melalukan perkara besar didalam hidup setiap orang yg bersandar pada-Nya,,

  5. Alvin
    Alvin says:

    That’s great………………
    Aku jg gak gila sama bola walaupun kakakku soccer maniac (Pecinta bola) Aku tetap saja tidur terlelap, walaupun ia senang tim favoritnya menang. Pas bgt deh nih artikel. 🙂 🙂 🙂

  6. Wilson
    Wilson says:

    Aku baru baca tulisan ini nih..
    Telat banget ya.. ^^

    Well, awal membaca sih aku agak kurang senang karena ada orang yang sepertinya menyerang sepakbola yang merupakan olahraga favoritku..
    Namun sangat wajar jika yang menulisnya adalah seorang perempuan karena sepakbola itu olahraga yang pria banget.. Coba lihat di sekeliling kita, laki-laki yang agak kemayu atau kurang jantan pasti tidak bisa/tidak suka bermain sepakbola.. 🙂

    Bagaimanapun juga merupakan suatu kasih karunia jika penulis dapat melihat hal ini sebagai analogi untuk orang-orang non-Kristen yang tidak percaya terhadap iman Kristen. Kalau aku boleh menambahkan, sama seperti penulis tidak pernah merasakan asyiknya bermain sepakbola, orang-orang itu pun tidak pernah mengalami indahnya kasih Tuhan yang sejati, bagaimana hidup dengan persekutuan yang sangat indah denganNya. Sekali merasakan pasti tidak mau berhenti deh.. )

    Forza Football!
    God bless you

  7. Goldstar Pasorong
    Goldstar Pasorong says:

    bagaimana dengan futsal yang sistemnya kalah bayar, yang kalah bayar lapangan apakah itu judi?

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *