24.06: Latihan yang Sebenarnya

Kamis, 24 Juni 2010

Baca: 1 Timotius 4:1-10

“Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.” —1 Timotius 4:8

Piala Dunia 2002 penuh dengan kejutan dan kisah yang mengagumkan, tetapi tidak ada yang lebih mengejutkan daripada penampilan tim nasional Korea Selatan. Tim ini berhasil melampaui perkiraan, dengan mengalahkan tim-tim besar dalam percaturan sepakbola dunia. Dengan menaklukkan Spanyol, Italia dan Portugal, tim yang memiliki julukan Macan Asia ini berhasil meraih tempat di semifinal. Apa yang menjadi resep keberhasilan mereka? Latihan. Tim ini menghabiskan lebih banyak waktu dibanding tim lain untuk berlatih dan bertanding bayangan. Mereka mengerti nilai dari kerja keras untuk mencapai tujuan akhir.

Ada suatu latihan lagi yang patut kita perhatikan bersama. Rasul Paulus menulis bahwa, “Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang” (1 Tim. 4:8). Kata-kata Paulus kepada Timotius menunjukkan pada kita apa yang sesungguhnya sangat bernilai. Mencerminkan sifat Allah kita yang agung dalam hidup kita masing-masing, hidup bagi-Nya dengan segala yang kita punyai dan menolak segala godaan yang dapat menjatuhkan kita adalah jauh lebih berharga dibandingkan berlatih secara fisik.

Usaha dari tim Korea Selatan pada tahun 2002 memang patut dipuji, tetapi di luar dunia olahraga, latihan yang mereka jalani tidaklah berguna. Kesalehan dalam ibadah “berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang” (ay.8). —Jon Lindsay

Kehidupan ibadah yang saleh akan menghasilkan upah yang kekal.


Bagikan Konten Ini
1 reply

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *