Lari!

Minggu, 13 Juni 2010

Baca: 1 Korintus 9:19-27

Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya! —1 Korintus 9:24

Dalam film Chariots of Fire (Pacuan Berkuda) yang mendapatkan banyak penghargaan, salah satu karakternya adalah pelari jarak pendek Inggris legendaris, Harold Abrahams. Ia begitu terobsesi untuk menang. Namun, dalam babak penyisihan di cabang lari cepat 100-meter menjelang penyelenggaraan Olimpiade 1924, Abrahams kalah telak dari pesaingnya, Eric Liddell. Abrahams pun menjadi sangat putus asa. Ketika kekasihnya, Sybil, berusaha untuk menguatkannya, Abrahams dengan penuh kemarahan berkata, “Aku berlari untuk menang. Jika aku tak bisa menang, aku tak akan berlari!” Sybil menjawab dengan bijaksana, “Bila kau tak berlari, kau tak akan menang.”

Hidup ini penuh dengan banyak hal yang merugikan, dan kita sebagai orang Kristen juga tidak pernah luput dari berbagai kekecewaan yang membuat kita ingin menyerah. Namun, dalam pertandingan di kehidupan Kristen, Paulus menantang kita untuk terus berlari. Ia berkata kepada jemaat Korintus, “Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!” (1 Kor. 9:24). Paulus mengatakan bahwa kita harus berlari dengan tekun dengan didorong oleh pemahaman bahwa kita berlari untuk memuliakan Raja kita dan menerima mahkota hidup kekal dari-Nya.

Bila kita terjatuh saat berlari—jika kita berhenti melayani Allah atau menyerah kepada dosa karena masalah yang kita hadapi—kita dapat kehilangan upah besar yang sebenarnya dapat kita peroleh.

Sybil benar. “Bila kau tak berlari, kau tak akan menang.” —WEC

Ketika berlari dengan gigih dalam perlombaan bagi Raja,
Dengan berbagai halangan yang menghadang di jalan,
Kita memperlambat kecepatan ‘tuk mencari pertolongan Tuhan;
Dia menjaga agar kita menyadari tujuan kita. —Branon

Jauh melebihi medali apa pun ketika kita mendengar
Tuhan berkata, ”Baik sekali perbuatanmu itu!”


Bagikan Konten Ini
2 replies
  1. Ruth
    Ruth says:

    jika kita melihat orang laen dengan nyaman berhenti di pertandingan itu,janganlah kita turut serta dengan nya!!!!!!!

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *