18.06: Kasih dan Pembalasan
Jumat, 18 Juni 2010
Baca: Lukas 6:27-31
“Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu.” —Lukas 6:27
Ketika saya bermain sebagai penjaga gawang untuk tim universitas, saya punya seorang rekan satu tim yang pernah menjadi penjaga gawang bagi tim nasional Ghana. Meskipun ia adalah seorang penjaga gawang yang hebat, ia juga adalah pemain terbaik yang kami punya, jadi ia juga merangkap sebagai penyerang.
Untuk menolong saya dalam menjaga gawang, ia mulai mengajari saya untuk melakukannya dengan gaya Afrika Barat—dengan tidak berdiri jauh-jauh dari garis gawang, tidak maju terlalu menjauhi gawang, tidak perlu bergaya macam-macam. Ia menjelaskan kepada saya kalau ini adalah gaya yang sangat berbeda dengan apa yang dilakukan di Eropa, yang punya gaya lebih berani dan flamboyan. Menariknya di sini, ternyata ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk bisa berhasil dalam sesuatu yang sederhana seperti menjaga gawang.
Sesungguhnya, ada berbagai cara untuk menjalani banyak bagian hidup yang penting. Yesus menginginkan kita untuk bijaksana memilih dengan cara bagaimana kita akan menjalaninya. Kita dengan jelas diperhadapkan pada pilihan ini pada saat kita harus menanggapi mereka yang telah menyakiti kita. Dunia menuntut kita untuk menyimpan dan membalas dendam, tetapi Yesus mengajarkan kepada kita cara yang berbeda. Suatu jalan yang lebih baik. Dia berkata, “Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu” (Luk. 6:27). Inilah jalan yang menuntun kepada suatu pikiran yang jernih dan hati nurani yang murni di tengah dunia yang penuh dengan penderitaan dan kepahitan. Ini bukan saja suatu cara yang berbeda—inilah satu-satunya jalan untuk mengatasi nafsu membalas dendam dari hati yang telah disakiti. —Bill Crowder
Allah menciptakan kita masing-masing begitu berbeda dan unik, tetapi hanya ada satu jalan untuk bisa datang kepada-Nya.
Bagikan Komentar Kamu