Integritas Sekokoh Tembok
Oleh Natanael Benino
Integritas dalam Kamus Bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai konsistensi dalam bertindak sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma, walaupun dalam keadaan yang sulit sekalipun. Atau gampangnya “perbuatan yang sesuai dengan perkataan”.
Jaman sekarang yang namanya integritas ini sudah menjadi barang yang langka yang dimiliki oleh setiap orang. Tapi menurut saya, karena langkanya hal ini, sehingga integritas harus dimiliki oleh semua orang Kristen.
Integritas adalah barang yang langka, karena integritas cukup susah untuk didapat dan dilakukan. Kita lihat saja sekarang, engga usah jauh-jauh, di sekitar sekolah/universitas/tempat kerja, banyak sekali orang2 yang inkonsisten. Apalagi banyak dari mereka yang adalah orang percaya. Misalnya, ada orang yang setiap minggu datang kebaktian, lalu ikut pelayanan, sering banget negur orang yang berbuat salah, sampe pakai ayat Alkitab segala, dsb., padahal kelakuannya buruk sekali, dia sering memaki keluarganya, terus juga sering curang sama orang lain, dsb. (ingat ini cuman contoh khayalan yang menggambarkan bagaimana tidak adanya integritas dalam hidup orang percaya, bukan kejadian nyata, dan semoga engga ada yang seperti itu).
Contoh lain, kita kan sering banget tuh ngomongin teman kita, misalnya “Eh, si anu tu bodoh banget, masak disuruh ngerjain yang gampang begini aja lama dan hasilnya parah lagi” padahal kita sendiri kalau disuruh ngerjain hal itu juga belum tentu bisa cepat dan hasilnya memuaskan.
Integritas merupakan Tembok yang Kokoh bagi kita. Sama seperti Tembok Besar Cina yang melindungi Cina dari serangan musuh, integritas juga merupakan pelindung kita dari serangan musuh. Musuh-musuh ini bisa termasuk orang2 yang belum percaya pada Kristus.
Apa jadinya coba jika orang-orang yang belum percaya melihat orang yang “ngakunya” percaya Kristus, tapi tidak memiliki integritas? Hmm….. sama seperti Cina di jaman dahulu yang tidak memiliki Tembok Besar Cina. Mudah diserang dan tidak seusai dengan image Cina yang sudah terkenal sebagai bangsa besar.
Kita sendirilah yang menghidupi Injil itu melalui perbuatan diri kita sehari-hari, bagaimana kita berbicara, dan bagaimana tindakan kita. Lalu orang lain membacanya, apakah kita benar-benar menunjukkan citra Allah melalui hidup kita.
Ini bukanlah hal yang mudah tentunya, karena saya yakin mempunyai integritas itu benar-benar butuh perjuangan yang berat. Kita bisa saja di satu saat mempunyai integritas, tapi di saat yang lain, kita menjadi inkonsisten dan memakan omongan sendiri. Kita juga pasti akan mengalami apa yang namanya cobaan dan rintangan.
Tapi kita tak perlu khawatir, Allah sendiri yang akan menolong dan memampukan kita.
Persembahkan hidup kita kepada Tuhan. Dengan apa? Integritas. Sebuah ketaatan. Sebuah konsistensi terhadap Tuhan. Dan biarlah seperti Tembok Besar Cina, yang menjadi satu dari keajaiban dunia, integritas juga menjadi satu dari keajaiban Allah dalam hidup kita. Dan seperti bangsa Cina yang menjadi termasyhur dan memiliki ikon yaitu Tembok Besar Cina, biarlah kita menjadi terang dan berkat bagi orang lain, dengan itu Injil akan tersebar dan Allah yang akan dipermuliakan oleh semua orang.
Photo oleh Steve Weber
ayo buat integritas kita dengan Injil sebagai patokan… Berdoa dan bekerja 🙂
:2thumbsup 😀 Haha way to go, Ben..
Keren Ben.. bakat nih jadi penulis..
hoho
setuju…jadikan integritas sbagai persembahan kpada Tuhan..