29.06: Dunia Baru

Selasa, 29 Juni 2010

Baca: Kejadian 1:1, 24-30

“Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.” —Kejadian 1:1

Ada orang-orang yang memiliki pengaruh teramat besar dalam hal-hal tertentu. Salah satu orang tersebut adalah Jules Rimet. Ia adalah pria Perancis yang menjadi pencetus Piala Dunia pertama yang diselenggarakan di Uruguay pada tahun 1930. Selama 24 tahun berikutnya, ia tetap memegang peranan penting dalam kejuaraan ini dan melihat perkembangannya menjadi salah satu peristiwa olahraga terbesar di dalam kalender dunia. Bahkan, piala pertama kejuaraan ini dinamai sesuai namanya sebagai bentuk penghargaan atas kesaksian abadi dari prakarsa yang dicetuskannya.

Dunia, tempat di mana kita hidup, memberikan kesaksian yang lebih agung daripada yang diberikan oleh Piala Dunia pertama tadi. Seluruh ciptaan merupakan bukti dari kuasa dan kebaikan Allah kita Sang Pencipta. Dalam kitab Kejadian pasal 1, kita dapat melihat bahwa Allah menciptakan siang dan malam (ay.4-5). Allah juga menciptakan laut dan langit (ay.6-8), tanah yang kita injak dan segala jenis tanaman yang tumbuh di atasnya (ay.9-13). Allah menciptakan bintang-bintang di langit (ay.14-19), burung di udara dan ikan di lautan (ay.20-24), serta juga menciptakan hewan di darat, lalu Anda dan saya (ay.24-30).

Allah menciptakan setiap hal yang ada di alam semesta sampai yang paling kecil dan Dia hanya memerlukan waktu selama enam hari! Kuasa, inisiatif, dan kebaikan Allah yang sedemikian rupa menunjukkan dengan jelas kepada kita tentang karakter Allah yang telah menciptakan dunia ini. Seluruh ciptaan menyerukan tentang keberadaan Allah kita yang agung. Marilah kita juga melakukan hal yang sama. —Jon Lindsay

Seluruh alam menceritakan kebesaran Allah, Sang Pencipta.

“Ketika saya memandang balik ke sepuluh tahun ke belakang, saya dapat melihat bagaimana Tuhan telah mengubah hati saya. Ketika saya memulai karir saya, yang saya inginkan hanya bermain sepakbola. Kini saya tahu ada yang lebih besar di hidup ini dan saya ingin menunjukkan kepada orang lain betapa indahnya menjadi seorang Kristen.” —Rory Fallon (Selandia Baru)

Bagikan Konten Ini
2 replies

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *