Arti Keamanan
Jumat, 18 Juni 2010
Baca: 1 Timotius 6:6-10, 17-19
Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah. —1 Timotius 6:17
Selama krisis keuangan dunia tahun 2008, seorang janda kehilangan sepertiga pendapatannya. Saham banknya tidak dapat lagi membayar dividen setelah bank kepercayaannya itu bangkrut. Koran The Wall Street Journal mengutip tanggapan menyedihkan dari wanita ini sebagai jawaban yang mewakili perasaan banyak orang yang terkena dampak serupa: “Anda hanya berpikir, ‘Tak mungkin ini terjadi.’ Apa lagi yang aman saat ini?”
Tragedi dan masa-masa sulit selalu menggoncangkan pikiran kita. Rencana kita yang terbaik dan harapan kita dapat dihancurkan oleh peristiwa-peristiwa di luar kendali kita. Kita diingatkan bahwa hanya ada satu sumber rasa aman yang sejati di dunia yang selalu berubah. Dengan appresiasi yang baru, kita dapat mempertimbangkan kata-kata Rasul Paulus: “Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati. Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya” (1 Tim. 6:17-19).
Ketika sumber-sumber kita berkurang, kita dapat bertambah kaya dalam kebajikan, kemurahan hati, dan berbagi dengan sesama. Ketika kondisi keuangan kembali stabil, kita dapat lebih bebas menyimpan apa yang diberikan Allah dan mempercayai Allah sepenuhnya.
Hanya dalam Tuhan kita aman. —DCM
Walau kesukaran menyerang, dan bahaya menakutkan,
Walau semua teman lenyap, dan semua musuh bersatu,
Namun, satu hal menjamin kita, apa pun yang terjadi:
Alkitab meyakinkan kita, “Tuhan akan menyediakan.” —Newton
Di zaman yang penuh ketidakpastian, rasa aman kita hanya ada di dalam Allah.
Tetap selalu bergantung pada Tuhan, karena Dia telah terlebih dahulu mengasihi kita dengan mengorbankan anak-Nya yang tunggal… Tuhan beserta kita… Walking with Jesus 🙂
Hanya pada Allah kita tenang krn Dia pengharapan kita.
Tuhan adalah Gembalaku, takkan kekurangan aku.. 🙂
Tuhanlah kota bentengku hanya padaNya aku berserah, Dialah kota perlindunganku dan menara yang teguh
nice post, keep working JBU
Tuhan adalah pendoman hidup ku ..
apa pun yang ku lakukan..dimana pun ku berada … Ia selalu ada di hatiku dan di pikiran ku .. SEELLLAAAAMMMMAAA–NYA