Secercah Kedamaian Surgawi
Senin, 10 Mei 2010
Baca: Keluaran 25:1-9
Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? —1 Korintus 3:16
Dua minggu yang lalu, istri saya bertemu seorang wanita yang membutuhkan tumpangan. Ia merasa bahwa pasti Allah yang mengirimkan wanita ini, jadi ia memutuskan untuk mengantar wanita ini ke tempat tujuannya. Di sepanjang perjalanan, wanita ini menceritakan kepada istri saya bahwa ia adalah seorang yang percaya, tetapi sedang bergumul dengan kecanduan obat-obatan. Istri saya berbicara dan mendengarkan wanita yang terluka ini. Ketika istri saya memberinya pengharapan akan masa depan yang lebih baik, saya percaya bahwa wanita ini merasakan secercah kedamaian surgawi di bumi.
Ketika Allah memerintahkan kepada Musa untuk membangun kemah suci sesuai dengan spesifikasi Allah, ini dimaksudkan supaya kehadiran Allah senantiasa menyertai umat-Nya. Saya suka menganggap kemah suci ini sebagai secercah kedamaian surgawi di bumi. Kemah ini juga menjadi contoh perwujudan kehadiran Allah di bumi (1 Raj. 5-8). Tujuan dari adanya tempat-tempat kudus ini adalah menjadi tempat bagi Allah untuk berdiam di antara umat-Nya. Ini adalah rencana Allah ketika Yesus, sang bait Allah yang sempurna, “berdiam” di antara kita (Yoh. 1:14). Ketika Yesus naik ke surga, Dia mengutus Roh Kudus untuk berdiam di dalam diri para pengikut-Nya (Yoh. 14:16-17), sehingga mereka akan menjadi kemah suci dan bait Allah di dunia (1 Kor. 3:16; 6:19). Sebagai wakil-wakil Allah atas kehadiran-Nya, marilah kita menemukan cara-cara untuk menyatakan kedamaian dan harapan surgawi kepada orang lain di bumi ini. —MLW
Untuk Direnungkan
Mintalah kepada Allah untuk memakai Anda dan menunjukkan sejumlah cara untuk menerapkan renungan hari ini di tempat kerja, di rumah, dan di lingkungan sekitar Anda?
Orang Kristen yang bersedia melakukan hal-hal kecil bagi sesama bisa melakukan hal-hal besar bagi Tuhan.
Bagikan Komentar Kamu