Menjadi Utuh

Selasa, 25 Mei 2010

Baca: Yohanes 5:1-9

Maukah engkau sembuh? —Yohanes 5:6

Novel dari John Steinbeck yang memenangkan hadiah Pulitzer, The Grapes of Wrath (Anggur Kemurkaan), dimulai dengan adegan di Oklahoma yang dilanda kekeringan selama terjadinya Great Depression (Depresi Besar yang menghancurkan ekonomi negara termasuk Amerika). Ketika panen sekarat dan lahan pertanian tertutup debu, para wanita memperhatikan para suami mereka untuk melihat apakah mereka akan hancur di bawah tekanan. Ketika melihat semangat juang suami mereka, para wanita ini pun dikuatkan. Steinback menuliskan, para wanita dan anak-anak tahu di dalam hati mereka bahwa tidak ada kemalangan yang terlalu besar untuk ditanggung, jika suami mereka punya keutuhan hati. Masalahnya bukan pada kebahagiaan, kemakmuran, atau kepuasan, tetapi keutuhan. Ini merupakan kebutuhan yang sangat besar bagi kita semua.

Di Alkitab King James Version, kata “keutuhan hati” sering digunakan untuk menggambarkan pekerjaan Yesus tentang penyembuhan jasmani. Saat Yesus bertemu pria yang telah lumpuh selama 38 tahun, Dia bertanya “Maukah engkau menjadi sembuh?” (Yoh. 5:6). Setelah menyembuhkan pria itu, Yesus menantangnya juga supaya ia mengalami keutuhan rohani. “Engkau telah sembuh: jangan berbuat dosa lagi. Supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk” (ay.14).

Jika kita hanya menginginkan sesuatu yang dapat dilakukan Yesus bagi kita, hubungan kita dengan-Nya akan menjadi terbatas. Saat kita menginginkan Yesus, Dia akan memberikan kesempurnaan ke dalam hidup kita. Yang terutama, Kristus ingin membentuk kita menjadi pribadi yang utuh. —DCM

Aku bersyukur pada-Mu untuk firman-Mu yang berharga
Dimana Engkau membuatku melihat
Diriku yang berdosa, jiwaku yang tak berdaya,
Yang diutuhkan kembali dengan mempercayai-Mu. —Sper

Hanya Yesus yang mampu memberikan keutuhan terhadap hidup yang mengalami kehancuran.

Bagikan Konten Ini
2 replies
  1. Caspian
    Caspian says:

    Dari kisah ini sekilas dinyatakan ‘kerjakan bagianmu, dan Allah pun akan mengerjakan bagian-Nya untuk kita.’

    Ini mengingatkan bahwa iman kita bukanlah iman yg pasif. Yesus mau jadi penyembuh, jk kita mau sembuh & taat bangkit & angkat tilam seperti si orang lumpuh. Yesus mau
    mengutuhkanku, jika aku mau diutuhkan.

  2. YuKaGi
    YuKaGi says:

    Dari renungan diatas saya diingatkan juga akan pentingnya interaksi dalam suatu hubungan.
    Ada saat meminta sesuatu, ada saat diminta melakukan sesuatu.
    Ada saat memberi, ada saat diberi.
    Hubungan dua arah penting untuk menjaga keutuhan.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *