Kenaikan

Minggu, 16 Mei 2010

Baca: Kisah Para Rasul 1:1-11

Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. —Kisah Para Rasul 1:9

Ketika suami dari seorang sahabat karib yang juga rekan kerja saya tiba-tiba jatuh sakit dan akhirnya meninggal, tidak ada keraguan bahwa ia telah pergi dengan damai. Ada sejumlah orang yang menyaksikan hal itu. Ketika Yesus meninggal, ada juga saksi-saksi di sana. Namun tiga hari kemudian, Yesus bangkit dari antara orang mati! Kita tidak meragukan kebenaran hal ini karena ada saksi-saksi yang kemudian melihat-Nya hidup.

Ketika kami berkumpul pada ibadah untuk mengenang Dave, kami membaca bagian-bagian Alkitab yang meneguhkan pengharapan kami bahwa saat ini Dave telah hidup bahagia di surga. Kami mengimani janji ini, meskipun tidak ada satu pun dari kami menyaksikan Dave pergi ke surga. Akan tetapi, ada seorang saksi yang melihat Yesus di surga. Tak lama setelah para saksi melihat Yesus naik ke surga (Kis. 1:9), Stefanus melihat langit terbuka “dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah!” (7:56). Salah satu alasan kita yakin bahwa Yesus mengatakan kebenaran, bahwa Dia sedang menyiapkan tempat untuk kita di surga (Yoh. 14:2), adalah karena Dia sendiri telah hidup di surga.

Ketika seseorang yang kita kasihi mendahului kita ke surga, kita merasa seolah-olah ditarik ke arah yang berlawanan—terpuruk di dalam kesedihan yang mendalam. Namun, karena Allah menepati janji-Nya dalam kebangkitan Kristus dan kenaikan-Nya ke surga, kita dapat percaya kepada-Nya bahwa Dia melakukan hal yang sama kepada semua orang yang mengasihi dan setia pada-Nya. —JAL

Tuhan telah berjanji untuk menyiapkan
Sebuah tempat di surga—
Sebuah rumah di mana kita akan berada senantiasa
Bersama-Nya dan orang-orang yang kita kasihi. —Sper

Janji Allah akan surga menjadi pengharapan kita akan kehidupan kekal.

Bagikan Konten Ini
0 replies

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *