Jangan Lupa

Kamis, 13 Mei 2010

Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi. —1 Timotius 6:18

Setiap pagi, ketika saya berangkat kerja, istri saya sering berkata, “Jangan lupa untuk . . .” Lalu di siang harinya, ia menelepon saya dan bertanya, “Kau tidak lupa, kan?”

Kita cenderung untuk lupa. Saya berpikir mungkin itulah sebabnya Allah terus-menerus mengulang kebenaran-kebenaran penting bagi kita. Sebanyak dua kali di Ulangan 24, Tuhan mengingatkan bangsa Israel bahwa dahulu mereka adalah budak di Mesir, tetapi mereka telah diselamatkan dan ditebus oleh-Nya (ay.18-22). Musa berkata, “Haruslah kauingat, bahwa engkaupun dahulu budak di Mesir dan engkau ditebus Tuhan, Allahmu, dari sana” (ay.18).

Karena mereka telah ditebus, bangsa Israel memiliki tanggung jawab tertentu yang diinginkan Tuhan supaya terus-menerus diingat oleh mereka. Musa berkata, “Itulah sebabnya aku memerintahkan engkau melakukan hal ini.” Apa yang dimaksud dengan “hal ini”? Mereka diperintahkan untuk memperhatikan “orang asing, anak yatim dan janda” (ay.19) dengan cara menyisakan hasil panenan di ladang mereka supaya dapat dipungut oleh mereka yang memerlukannya. Musa juga mengingatkan bangsa Israel tentang orang-orang yang membutuhkan ini di ayat 20 dan 21.

Kita adalah umat yang ditebus melalui kematian Yesus di kayu salib dan kebangkitan-Nya. Kita juga berulang kali diingatkan supaya bersedia berbagi dengan mereka yang membutuhkan. Ibrani 13:16 mengatakan, “Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.” —AL

Untuk Dipelajari

Bacalah ayat-ayat ini dan tentukan bagaimana Anda dapat menerapkannya di dalam hidup Anda:
Roma 12:1-13; 1 Korintus 12:1-11; 2 Korintus 9:6-8; Titus 3:14.

Menerima membuat kita mengucap syukur, tetapi membagikan membuat kita merasa puas.

Bagikan Konten Ini