Apa Yang Diperlukan?

Minggu, 30 Mei 2010

Baca: Kejadian 2:1-7

Enam harilah lamanya engkau melakukan pekerjaanmu, tetapi pada hari ketujuh haruslah engkau berhenti. —Keluaran 23:12

Teknologi di masa sekarang memampukan sejumlah orang untuk bekerja 24 jam selama 7 hari. Kita dapat membawa pekerjaan kita ke rumah atau membawanya ketika sedang berlibur. Pekerjaan selalu bersama kita kecuali ketika mati listrik.

Badai es di musim dingin yang lalu menutupi beberapa negara bagian di Amerika dengan lapisan es yang tebal seperti kaca. Pohon-pohon dan batang-batangnya rubuh sehingga menghalangi jalan sehingga orang tidak dapat keluar rumah. Listrik padam dan membuat orang hidup di dalam kegelapan yang dingin. Mereka tidak mampu melakukan sesuatu yang membutuhkan listrik.

Ketika sesuatu yang seperti ini menginterupsi hidup saya, saya menyadari betapa pentingnya pekerjaan bagi saya. Tanpa pekerjaan itu, saya merasa tidak penting, tidak produktif, dan tidak berguna. Namun, Allah tidak ingin pekerjaan menjadi sedemikian penting bagi kita dan kita seharusnya tidak membutuhkan pemadaman listrik untuk membuat kita berhenti bekerja. Di dalam Perjanjian Lama, Allah telah membuat rencana supaya umat-Nya berhenti bekerja dan memberikan perhatian kepada-Nya. Itu disebut Sabat. Pada hari ketujuh dalam seminggu, kita harus berhenti bekerja (Kel. 23:12).

Meskipun umat percaya Perjanjian Baru tidak perlu memenuhi hukum ini, istirahat masih tetap penting. Menyediakan waktu sehari untuk istirahat akan mencegah kita dari kepercayaan yang salah bahwa pekerjaan kita itu lebih penting dari Allah.

Apa yang diperlukan untuk membuat Anda berhenti bekerja dan memberikan perhatian kepada Allah? —JAL

Dia memberiku pekerjaan supaya kuberistirahat pada-Nya,
Dia memberiku kekuatan untuk melewati ujian terberat;
Dan ketika kuberjalan di dalam anugerah-Nya,
Kutemukan dan kualami sukacita bersama-Nya. —Gustafson

Jika kita tak beristirahat sesaat, kita mungkin dapat hancur terserak. —Havner

Bagikan Konten Ini
5 replies
  1. kaka.sheva
    kaka.sheva says:

    Tetap berfokus pada Bapa di sorga, dalam segala pekerjaan maupun saat istirahat 🙂

  2. Josua
    Josua says:

    Selamat hari Minggu semua. Tuhan memberkati kita dan kiranya setiap hari yang Dia beri menjadi ucapan syukur dan kemuliaan bagi-Nya.

  3. Ena
    Ena says:

    Renungan yg pas banget…apalagi untuk diriku yg gila kerja ini:) Br aja wkt istirahat ini mau dipake u kerja, eh baca renungan ini serasa Tuhan lg duduk di dpnku sambil geleng2 keliat anakNya lupa sama hr sabat dan istirahat:) Tuhan ampuni aku yg tidak menghargai waktu istirahat yg adalah anugrah itu ya. Thanks God for being so good to me

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *