Allah Yang Memilihkan
Rabu, 5 Mei 2010
Baca: Kejadian 13:9-13
Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu. —Kejadian 13:11
Kita mungkin punya kerinduan yang begitu rahasia sehingga tidak dapat kita ungkapkan pada orang lain—mungkin hasrat untuk menikah, atau suatu pekerjaan atau pelayanan yang ingin kita lakukan, atau melayani di suatu tempat tertentu. Kita harus menyerahkan setiap hasrat kita ke dalam tangan Allah dan berdoa, “Tuhan, Engkau yang memilihkan untukku. Aku tak akan memilihnya sendiri.”
Kejadian 13:10-11 menceritakan bahwa Lot memilih sesuai keinginannya sendiri. Ia “melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman Tuhan . . . Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu.”
Lembah Yordan, dengan tanahnya yang subur dan persediaan air yang melimpah, di mata Lot adalah tempat yang terbaik baginya. Namun, kejahatan telah mencemari wilayah itu (ay.13). Pendeta Ray Stedman menuliskan, “Dengan menganggap dirinya sendiri yang mengatur langkah hidupnya, Lot ‘memilih baginya,’ dan, diperdaya oleh apa yang dilihatnya, terjebak oleh kebutaannya ke dalam sakit hati dan penghakiman. Di sisi lain, Abram merelakan Allah yang memilihkan untuknya. . . . Abram melihat apa yang sebenarnya terjadi.” Lot memilih sesuai keinginannya sendiri dan kehilangan segalanya—keluarga, harta, dan hubungan baik dengan orang lain.
Adalah jalan yang terbaik ketika kita merelakan Allah yang memilih dan kita mengikuti pimpinan-Nya, dengan menyadari bahwa kita melakukannya karena segala jalan yang dipilihkan Bapa surgawi itu keluar dari hikmat dan kasih-Nya yang tidak terbatas. —DHR
Dahulu aku membuat keputusan di hidupku
‘Tuk melayani Tuhan dan merelakan-Nya memilihkan jalanku;
Dan ketika kurasakan ketidakpastian di persimpangan jalan,
Dia tak pernah gagal menuntunku hari demi hari. —Hess
Kepuasan dialami ketika kita lebih menginginkan kehendak Allah daripada jalan kita sendiri.
Sebagai manusia, pastinya kita mempunyai keinginan-keinginan tersendiri yang kita pilih dan mungkin bukan pilihan Allah untuk kita. Walaupun kita punya kehendak bebas untuk memilih, segala pergumulan kita, haruslah kita terus belajar untuk menyerahkannya kepada Allah karena Dia yang tahu bagaimana kita dan apa yang kita perlukan.
Percayalah, Bapa yang lebih mengetahui yang terbaik untuk anakNya. Meskipun terkadang jalanNya tidak kita mengerti, namun jika kita mau membuka hati, maka Bapa yang akan menuntun langkah kita dengan kekuatanNya dan bukan kekuatan kita. Amin
Walaupun Tuhan memberi kita kehendak bebas untuk menentukan jalan hidup kita, tetapi pilihan Tuhan tetap yang terbaik
Pilihan Tuhan memang selalu yg terbaik untuk kita. kadang kita aja yg ga ngerti & seringkali ngeluh..sepertinya pilihan Tuhan itu salah/ berat buat kita jalanin. akhirnya kita bisa meneladani doa Tuhan Yesus di Taman Gestmani..”biarlah kehendakMu yang jadi”
jalan Tuhan yang terbaik dan benar, walau manusia menentang jalan itu pasti Tuhan tetap akan membawa kejalan itu karena semua jalan yang diberikan Tuhan selalu benar. 😀
perlu memeriksa:)