Pengharapan Kita
Rabu, 7 April 2010
Baca: 1 Tesalonika 4:13-18
Supaya kita hidup . . . beribadah di dalam dunia sekarang ini, dengan menantikan penggenapan pengharapan. —Titus 2:12-13
Seorang penulis anonim menuliskan, “Ketika aku baru bertobat, dan beberapa tahun kemudian, berita kedatangan Kristus yang kedua kalinya merupakan suatu pemikiran yang menggetarkan hati, penggenapan harapan, janji yang mulia, tema dari sejumlah pujian gereja yang penuh semangat.”
“Selanjutnya kedatangan Kristus yang kedua kalinya dijadikan sebagai prinsip iman yang diterima, doktrin gereja, semacam cap yang tidak kelihatan dari pelayananku. Ini merupakan topik favorit dari diskusi-diskusi teologiku yang disampaikan di mimbar maupun melalui tulisan. Sekarang, tiba-tiba kedatangan Kristus yang kedua kalinya menjadi sesuatu yang lebih berarti bagiku. Paulus menyebutnya sebagai ‘penggenapan pengharapan.’ Namun sekarang, ini tampaknya menjadi satu-satunya pengharapan dunia.”
Dari sudut pandang manusia, tidak ada solusi untuk setiap pergumulan dunia. Para pemimpin biasanya frustrasi ketika berusaha menyelesaikan masalah-masalah yang semakin meningkat di masyarakat. Satu-satunya solusi yang menyeluruh dan kekal ditemukan pada saat kedatangan Kristus kembali ke bumi. Saat Kristus datang, Dia akan mendirikan kerajaan-Nya. Dia akan memerintah bangsa-bangsa dalam kebenaran, dan “bumi akan penuh dengan pengetahuan tentang kemuliaan Tuhan, seperti air yang menutupi dasar laut” (Hab. 2:14).
Ketika menantikan kedatangan kembali Juruselamat kita, marilah kita terus-menerus berdoa, bekerja, dan berjaga-jaga, sembari “menantikan penggenapan pengharapan”, yaitu satu-satunya pengharapan kita bagi dunia ini. —RWD
Dengan pengharapan akan kedatangan-Nya,
Tuhanku, nama-Mu kami puji;
Dengan hati yang rindu, kami menanti dan berjaga-jaga
Akan kedatangan hari terhebat dari segala hari. —Sherwood
Ketika dunia semakin suram, janji kedatangan kembali Anak Allah akan semakin terang.
Bagikan Komentar Kamu