Merindukan Musim Semi

Jumat, 23 April 2010

Baca: Pengkhotbah 3:1-13

Untuk mereka tak ada yang lebih baik dari pada bersuka-suka dan menikmati kesenangan dalam hidup mereka. —Pengkhotbah 3:12

Musim dingin sudah berlangsung lama dan cuacanya sangat dingin. Saya begitu mendambakan cuaca yang hangat. Saya bosan melihat pohon-pohon gundul dan rontokan dedaunan yang berwarna cokelat menutupi tanah. Saya rindu menyaksikan bunga-bunga liar menyeruak dari dedaunan mati dan melihat hutan-hutan menghijau lagi.

Namun, bahkan ketika bersiap-siap menyambut musim favorit saya, saya mendengar ibu berkata, “Jangan biarkan hidupmu berlalu begitu saja.”

Jika Anda seperti saya, kadang-kadang Anda mendengar diri Anda sendiri berkata, “Ketika ini dan itu terjadi, aku akan . . . atau, Jika hanya si A atau si B yang akan mengerjakan hal ini, aku akan mengerjakan hal itu . . . atau, Aku akan senang, jika . . . atau, Aku akan puas ketika . . .”

Ketika merindukan masa depan yang bagus, kita melupakan bahwa setiap hari—apa pun cuacanya atau bagaimana pun keadaan kita—merupakan anugerah dari Allah yang perlu dimanfaatkan bagi kemuliaan-Nya.

Menurut penulis Ron Ash, “Kita berada di tempat di mana kita  seharusnya berada dan mempelajari apa yang seharusnya kita perlu pelajari. Bertahanlah sampai akhir karena segala sesuatu yang kita alami hari ini akan menuntun kita ke tempat Dia memerlukan kita keesokan hari.”

Di setiap musim, ada alasan untuk bersukacita dan suatu kesempatan untuk berbuat baik (Pkh. 3:12). Tantangan yang kita hadapi setiap hari adalah menemukan sesuatu yang membuat kita bersukacita dan sejumlah hal yang baik untuk dilakukan—lalu melakukan kedua hal tersebut. —JAL

Seperti musim dingin berganti menjadi musim semi,

Hidup kita juga mengalami perubahan musim;

Jadi, ketika ramalan yang suram datang,

Ingatlah—Allah punya rencana-rencana untuk kita. —Sper

Setiap musim memiliki alasan yang membuat kita bersukacita.

Bagikan Konten Ini
7 replies
  1. alia
    alia says:

    Tertulis: di setiap musim, ada alasan untuk bersukacita dan suatu kesempatan untuk berbuat baik. Bagaimana jika kata “di setiap musim” diganti dng kata “di setiap hari”? So, hari ini mjd hari yg menyenangkan krn diberi lagi kesempatan untuk berbuat baik. Apakah itu? Tunggu jawabannya sampai akhir nanti 🙂

  2. Dwi
    Dwi says:

    “Tantangan yang kita hadapi setiap hari adalah menemukan sesuatu yang membuat kita bersukacita dan sejumlah hal yang baik untuk dilakukan—lalu melakukan kedua hal tersebut.”
    Susahnya nih ya, melakukan dua-duanya… kadang2 ada aja yang bikin aku ga sukacita, akhirnya melebar kemana-mana tuh… Tuhan tolong aku untuk bersukacita di dalam Engkau!

  3. ronny
    ronny says:

    Kadang dan mungkin seringkali kita mengeluh untuk sesuatu yang sedang kita jalani, padahal sesuatu tersebut akan menjadi dan terlihat indah pada waktunya seperti Pengkotbah3:11 “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya,….Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.”

  4. Pricilia
    Pricilia says:

    Di setiap musim, ada alasan untuk bersukacita dan suatu kesempatan untuk berbuat baik (Pkh. 3:12). Tantangan yang kita hadapi setiap hari adalah menemukan sesuatu yang membuat kita bersukacita dan sejumlah hal yang baik untuk dilakukan—lalu melakukan kedua hal tersebut. —JAL

    Bersukacita ato gak adalah sesuatu KEPUTUSAN. Kalo kita memutuskan utk bersukacita, tantangan apapun yang kita hadapin (orang-orang yang disekitar kita sangat-sangat menjengkelan), kita pasti bisa lewati dengan SUKACITA.(Yang pasti dengan bantuan/kekuatan dari Bapa kita di Surga):)
    Dan sebaliknya…kalo kita memutuskan untuk kalah dengan tantangan itu, maka kita akan kehilangan sukacita itu.:)

  5. mustin lena
    mustin lena says:

    amin, semoga aku menjadi lebih bijak dalam memanfaatkan waktu dan hari2 ya dalah anugrah Tuhan yg luar biasa bla akupun ingin membauatnya memjadi luar biasa, praise d Lord yg memberkati hari baru bg setiap kita

  6. yoga julius
    yoga julius says:

    tanpa kita sadari waktu terus berjalan dan musim-musimpun silih berganti dengan musim yang lain. Sama halnya juga seperti hidup kita setiap hidup kita pasti punya musim yang berbeda-beda, semakin musim yang berganti di dalam hidup kita banyak pula juga pergumulan yang kita alami.

    Tapi kita harus percaya sebab di balik semua musim yang selalu silih berganti yang terjadi di dalam hidup kita, pasti Tuhan punya rencana-rencana yang indah yang tidak terduga oleh kita. Maka dari itu kita harus mangucapkan syukur kepada Tuhan atas semua musim yang terjadi di dalam hidup kita.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *