Mengubah Warna Mata
Rabu, 28 April 2010
Baca: Matius 16:24-28
Tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. —Matius 16:25
Ketika masih remaja, Amy Carmichael (1867–1951) berangan-angan mempunyai mata berwarna biru dan bukan berwarna cokelat. Bahkan ia berdoa agar Allah mau mengubah warna matanya, dan ia merasa kecewa karena keinginannya tidak terwujud. Pada usia 20 tahun, Amy merasakan bahwa Tuhan sedang memanggilnya untuk melayani-Nya sebagai seorang misionaris. Setelah melayani di berbagai tempat, ia pergi ke India. Pada saat itulah, Amy menyadari hikmat Allah mengapa Dia menciptakan dirinya dengan mata berwarna cokelat. Ia mungkin akan mengalami masa yang lebih sulit untuk mendapatkan penerimaan dari orang-orang bermata cokelat, jika ia memiliki warna mata biru. Amy melayani Allah di India selama 55 tahun.
Kita tidak mengetahui secara pasti apakah Amy lebih diterima di India karena warna matanya. Namun, kita mengetahui dan percaya bahwa Tuhanlah “yang menjadikan kita dan punya Dialah kita” (Mzm. 100:3). Ketika kita berserah kepada hikmat Allah di dalam segala hal, kita dapat melayani-Nya dengan efektif.
Amy mengetahui apa arti berserah. Ketika ditanya tentang kehidupan misionaris, ia menjawab, “Kehidupan misionaris hanyalah merupakan suatu kesempatan untuk mati.” Yesus berkata, “Barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya” (Mat. 16:25).
Ini juga menggambarkan kehidupan orang Kristen yang penuh pengabdian—berserah sepenuhnya kepada semua rencana dan kehendak Allah bagi kita. Marilah kita berserah kepada-Nya hari ini. —AMC
Meskipun aku tak sepenuhnya tahu
Jalan yang telah Kau sediakan bagiku,
Berserah sepenuhnya kepada kehendak-Mu—
Tuhan, inilah yang menjadi doaku selalu. —Sherbert
Hidup kita tak akan pernah merasa nyaman, ketika kita mengabaikan Allah.
Tuhanku, terima kasih untuk kepercayaan melayani-Mu. Hatiku terbuka untuk panggilan-Mu, jiwaku berserah pada jalan-Mu.
Ketika kita mengarahkan mata kita kepada Tuhan, jalan yang semula kabur akan berubah menjadi jelas karena Dia akan menunjukkan arahnya kepada kita.
menaati firman Tuhan YHVH adalah bentuk kehilangan ‘nyawa’, karena kita diharuskan melepaskan sesuatu yang kita suka, yang kita anggap baik/cocok buat kita. Tapi sebenarnya ada sesuatu yang jauh lebih besar yang kita dapatkan, yaitu hidup kekal, yang artinya pengenalan akan Tuhan