Demi Nama-Nya

Selasa, 27 April 2010

Baca: 1 Samuel 12:19-25

Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau. —Ibrani 13:5

Bangsa Israel kuno berkumpul di Gilgal dalam rangka pelantikan Saul sebagai raja mereka yang pertama (1 Sam. 11:15). Tuhan tidak senang karena umat-Nya telah meminta seorang raja, meskipun demikian pada peristiwa ini Samuel mengucapkan perkataan ini: “Tuhan tidak akan membuang umat-Nya, sebab nama-Nya yang besar. Bukankah Tuhan telah berkenan untuk membuat kamu menjadi umat-Nya” (12:22).

Kita juga adalah “umat kepunyaan Allah sendiri,” jika kita telah mempercayai Yesus sebagai Juruselamat (1 Ptr. 2:9). Allah tidak akan membiarkan kita, meskipun Dia mengetahui bahwa kita akan mengecewakan-Nya. Allah mengenal seperti apakah kita—berdosa, lemah, dan rapuh. Allah mengetahuinya sebelum Dia memanggil kita dan menarik kita mendekat kepada-Nya. Kepastian keselamatan kita tidak ada di dalam diri kita sendiri, tetapi di dalam Allah (1 Yoh. 5:20). Dia akan menjaga kita sampai pada akhirnya.

Ini tidak memberi kita alasan untuk terus berbuat dosa. Paulus berkata, “Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?” (Rm. 6:2). Pilihan-pilihan kita memang mencerminkan nama baik Allah, kesaksian kita di dunia, dan persekutuan kita dengan-Nya. Namun, Allah tidak akan pernah menolak umat-Nya, mereka yang benar-benar menjadi kepunyaan-Nya. Tuhan tidak dapat membiarkan dan tidak akan meninggalkan kepunyaan-Nya (Ibr. 13:5).

Kita memiliki keyakinan. Apa yang diselamatkan Allah, dijaga- Nya—demi nama-Nya yang agung! —DHR

“Sanggup menjaga!” sungguh perkataan yang meyakinkan!
Dia adalah Penjagaku, Juruselamatku, dan Tuhanku.
“Tak akan pernah binasa,” satu pun dari domba-Mu,
Kemuliaan bagi Allah! Dia sanggup menjaga. —NN.

Hidup yang berakar di dalam anugerah Allah yang kekal tidak akan pernah tercabut dari akarnya.

Bagikan Konten Ini
2 replies
  1. Dwi
    Dwi says:

    Thanks God for keeping me safe from harm and sin. Thanks God for loving me so, that I may be free from the enemies.

  2. stephanie
    stephanie says:

    Sering kali kita mengecewakan Tuhan, namun saya selalu merasakan kasihNya yang tak pernah habis dan selalu mencukupi apa yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan semata. Betapa besar perlindunganNya.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *