Contoh Buruk

Selasa, 20 April 2010

Baca: Matius 23:1-13

Turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya, tetapi tidak melakukannya. —Matius 23:3

Seorang wanita di negara bagian Oregon ditahan karena mengendarai mobil dengan kecepatan 166 kilometer per jam bersama cucu laki-lakinya yang berumur 10 tahun. Ketika dihentikan polisi, ia berkata bahwa ia sedang berusaha mengajari cucunya supaya tidak pernah mengendarai mobil secepat itu. Saya menduga bahwa wanita ini menginginkan cucunya supaya menuruti perkataannya, dan bukan mengikuti perbuatannya.

Orang-orang Farisi dan para ahli Taurat tampaknya mempunyai masalah yang serupa. Yesus melontarkan pernyataan yang keras kepada mereka: Mereka mengalami kebobrokan rohani. Yesus menganggap bahwa dua kelompok ini yang bertanggung jawab atas kondisi rohani yang menyedihkan ini. Sebagai penerus dari Musa dalam memberikan hukum, mereka bertanggung jawab dalam menjelaskan hukum sehingga bangsanya dapat berjalan sesuai dengan kehendak Allah dan memiliki hubungan yang erat bersama Tuhan (Ul. 10:12-13). Namun, penafsiran pribadi dan penerapan hukum mereka menjadi lebih penting daripada hukum Allah. Mereka tidak menjalankan apa yang mereka ajarkan. Apa yang telah mereka teliti dengan cermat tidak memberikan kemuliaan bagi Allah, tetapi untuk memuliakan diri mereka sendiri. Yesus mengungkapkan siapa diri mereka—ahli peniru, orang yang suka berpura-pura, dan orang yang munafik.

Ujian keefektifan untuk mengikut Yesus tidak hanya melalui apa yang kita katakan, tetapi bagaimana kita menjalani hidup. Apakah kita memberitakan firman Allah kepada orang lain dan melakukan firman? Marilah kita menjadi teladan di dalam perkataan dan tindakan kita. Itulah arti dari mengikuti-Nya. —MLW

Orang Kristen, ingatlah Anda membawa nama-Nya

Hidup Anda akan diperhatikan banyak orang;

Anda adalah teladan hidup—orang memuji atau menyalahkan Anda,

Dan menilai sang Juruselamat melalui Anda. —NN.

Teladan yang baik lebih berkuasa daripada khotbah yang bersemangat.

Bagikan Konten Ini
4 replies
  1. Jim's
    Jim's says:

    Yakobus 2:14 Saudara-saudara! Apa gunanya orang berkata, “Saya orang yang percaya”, kalau ia tidak menunjukkannya dengan perbuatannya? Dapatkah iman semacam itu menyelamatkannya? (Versi bahasa indonesia sehari-hari)

  2. Yoga
    Yoga says:

    Janganlah kita menjadi seorang pendengar firma Tuhan saja tapi kita harus bisa melakukannya dalam hidup kita sehari-hari. ingat kita sebagi orang kristen adalah menjadi sorot pandang mereka yang belum mengenal Tuhan jadi kita harus menjadi contoh yang baik dan teladan seperti Tuhan kita Yesus Kristus.Dan jangan sering kali kita memberikan contoh yang buruk!Karna mereka akan menilai Kristus melalu cara hidup kita.

  3. nat2
    nat2 says:

    Menurut saya teladan/kesaksian hidup dan kesaksian perkataan sama2 penting.
    Karena teladan yg baik tanpa dibarengi kesaksian perkataan akan membuat orang2 hanya melihat kehebatan kita, bukan Kristus yang hidup didalam kita.
    Dan kesaksian hidup yang buruk walau sehebat apapun kesaksian perkataan kita akan menjadi hambatan untuk mengenal Kristus.
    Jadi dua2(baik perkataan maupun kesaksian hidup) penting dan perlu ditumbuhkan. hehehehee…

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *