Bacaan Yang Salah
Minggu, 18 April 2010
Baca: 1 Timotius 1:18-20
Engkau memperjuangkan perjuangan yang baik dengan iman dan hati nurani yang murni. Beberapa orang telah menolak hati nuraninya yang murni itu, . . . kandaslah iman mereka. —1 Timotius 1:18-19
William Scoresby adalah seorang penjelajah laut berkebangsaan Inggris di abad 19 yang menanggapi panggilan Allah untuk masuk ke dunia pelayanan. Minatnya terhadap cara kerja kompas navigasi tetap dimilikinya selama ia melayani sebagai seorang pendeta. Penelitian yang dilakukannya menghasilkan penemuan bahwa semua kapal baru yang terbuat dari besi memberikan pengaruh magnetis terhadap kompas-kompas di dalam kapal. Pengaruh magnet ini akan berubah di lautan karena beragam alasan dan menyebabkan anak buah kapal membaca kompas secara tidak benar. Kondisi ini sering menyebabkan terjadinya kecelakaan.
Ada persamaan yang jelas terlihat antara kesalahan membaca kompas dan pengajaran alkitabiah yang palsu. Dalam 1 Timotius 1, Paulus mengingatkan untuk menentang “dongeng dan silsilah yang tiada putus-putusnya” (ay.4)—perubahan yang dibuat manusia terhadap doktrin-doktrin firman Allah. Paulus menyimpulkan bahwa orang yang mengajarkan doktrin palsu akan “kandas imannya” (ay.19). Diceritakan tentang dua orang, yaitu Aleksander dan Himeneus, yang menentang firman Allah dan menggantinya dengan pengajaran palsu, sehingga iman mereka kandas (ay.20).
Kebenaran Alkitab sedang dipertanyakan dan dalam sejumlah kasus, kebenaran ini telah digantikan di gereja sekarang ini. Pendapat-pendapat kita seharusnya tidak pernah menggantikan kebenaran tentang firman Allah. Alkitab, bukan pendapat-pendapat manusia yang salah tentang Alkitab, yang merupakan panduan penting bagi hati nurani kita di dalam mengarungi laut kehidupan yang terus berubah. Waspadalah terhadap bacaan-bacaan yang salah. —HDF
Firman Allah yang suci, kebenaran kekal
Tak akan pernah tergoyahkan,
Karena semua yang dipikirkan dan dirancang manusia,
Seperti kulit gandum yang terbuang. —NN.
Hal pertama dari hikmat adalah mengenal kebenaran; hal kedua adalah membedakan ajaran yang palsu.
Sometimes kita membaca alkitab ato bahkan most of the time kita baca alkitab tanpa melihat context dari bacaan itu sendiri (ayat ini “ngomong apa” kalo dikaitkan dengan pasal, isi seluruh buku, dan bahkan seluruh alkitab)
Karena itu kadang kita sering salah menafsirkan apa yang dibicarakan oleh alkitab..
Wish u all challenged to read a whole bible and try to understand it with ur heart and ur mind 2 have a better understanding